Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mendesak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi menyelesaikan permasalahan kemacetan di Kota Bekasi.
Menurutnya, saat ini ada 19 titik kemacetan di Kota Bekasi yang harus segera dicarikan solusinya sehingga tidak berlarut.
“Harus dicari akar permasalahannya. Dishub jangan cuma bisa di jalanan saja,” ujarnya, dalam pelaksanaan apel gabungan Dishub dan Satpol PP di Pemkot Bekasi, Senin (22/2).
Orang nomor satu di Kota Bekasi itu juga menyinggung soal kemacetan di Kota Bekasi pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu yang menurutnya banyak dikeluhkan masyarakat.
“Tingkat kepuasan masyarakat harus kita pikirkan. Kita semua punya tanggungjawab untuk mewujudkan Bekasi maju, sejahtera dan ihsan,” tandasnya.
Selain menyinggung kemacetan, ia juga mengkritik kinerja Satpol PP Kota Bekasi. Menurutnya, petugas Satpol harus bisa menjalankan tugas dan fungsinya, tidak hanya sekedar gagah-gagahan dengan seragam dinas.
“Satpol PP bukan saja gagah gagahan memakai segaram melainkan pola pemikiran yang harus berubah berubah, membuat regulasi, dan melaksanakan fungsi pengawasan” kata dia.
Ia juga ingin Satpol PP bisa menjaga jalan-jalan protokol agar bersih dari spanduk liar yang menurutnya menggangu keindahan.
“Saya mau jalan protokol dari perbatasan Jakarta Timur yaitu Harapan Indah, sampai ke perbatasan Bekasi, Tambun bebas dari spanduk,” tandansya.
Dalam apel gabungan, Wali Kota juga sempat berkeliling bersama Kepala Dinas Perhubungan, Yayan Yuliana dan Kepala Satpol PP, Cecep Suherlan memeriksa kelengkapan atribut sekaligus berdialog dengan pegawai Dishub dan Satpol PP perihal tugas dan pendapatan.
“Soal tunjangan Dishub dan Satpol PP nanti masing-masing sekretaris dinas kami tugaskan untuk mengevaluasi. Kami ingin pendapatan mereka layak,” pungkansya.(Der/Ical)