Wacana Pilkada tidak langsung yang saat ini tengah panas di level pusat mendapat tanggapan dari Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Politisi partai Golkar yang merupakan produk Pilkada langsung pada 16 Desember 2012 silam itu, mengaku tidak sependapat dengan usulan Pilkada tidak langsung.
Menurutnya, jika Pilkada dijalankan secara tidak langsung alias dikembalikan di DPRD, hal itu merupakan suatau langkah mundur bagi demokrasi.
“Kita mundur dua puluh tahun ke belakang. Padahal namanya sejarah itu tidak boleh berlaku surut,” kata dia.
Dikatakan dia, Pilkada langsung bukan menjadi masalah, selama ada perbaikan aturan serta sistem yang ada.
“Undang-undangnya diperbaiki, sistemnya dan yang terpenting komitmen mereka yang menjalankannya,”
Sementara saat disinggung, soal sikap partai Golkar di level nasional yang menginginkan Pilkada tidak langsung, pria yang disapa Pepen mengaku hal itu merupakan kebijakan partai.
“Itukan kebijakan partai. Saya selaku Wali Kota lebih memilih kemaslahatan rakyat,” pungkasnya. (Ical)