Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, implementasi konsep smart city atau kota pintar membutuhkan sinergitas banyak pihak.
Menurut Rahmat, smart city merupakan sebuah konsep yang menarik sebagai jawaban untuk memenuhi kebutuhan hidup warga perkotaan.
“Konsep smart city sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat perkotaan. Saya berharap semua pihak mau bekerja sama,” kata Rahmat, belum lama ini.
Rahmat mencontohkan sistem pengangkutan sampah rumah tangga di Kota Bekasi. Selama ini, masyarakat sering mengeluhkan penumpukan sampah karena petugas tidak kunjung datang.
Tahun depan, kata Rahmat, setiap armada truk akan dipasangi alat Global Positioning System (GPS) agar bisa dipantau pergerakannya dari jauh.
“Itu salah satu contoh program smart city. Dengan GPS, petugas di lapangan akan lebih disiplin karena pergerakannya terpantau,” kata Rahmat.
Pemerintah juga akan membuat sistem pelaporan yang memudahkan masyarakat mengenai kondisi penampungan sampah di lingkungannya.
“Nah, nanti masyarakat juga harus proaktif memanfaatkan layanan pelaporan yang kami buat. Jadi, semua pihak ikut berkontribusi dalam program ini,” kata Rahmat.
Meski demikian, Rahmat juga meminta para pegawai di jajarannya bisa menyamakan persepsi mengenai tujuan smart city. Ia tidak ingin program smart city hanya menjadi proyek semata.
(Baca: Awas, Smart City Bisa Jadi Smart Proyek)
“Harus bersinergi. Setiap pelaksanaan program mesti transparan. Tujuannya smart city adalah membangun sistem perkotaan yang lebih baik,” kata Rahmat. (Res)