Ignasius Jonan, Menteri yang Sedikit “Preman”

Ignasius Jonan memang sudah lama diprediksi bakal menjadi menteri. Ternyata benar, Presiden Jokowi melantiknya menjadi menteri Perhubungan pada 26 Oktober 2014.

Jonan sukses mengubah wajah perkeretaapian Indonesia yang tadinya amburadul: kumuh, dan banyak calo, rawan tindak kriminal.Sebagai Dirut PT KAI, ia tangkas merumuskan sistem kerja.

Kebijakan Jonan menuai pro dan kontra. Misalkan soal penertiban stasiun di Jabodetabek. Jonan tidak pandang bulu membongkar semua kios pedagang yang ada. Gayanya memang sedikit “preman”.

Perihal gaya “preman” ini, Jonan sempat dinasehati oleh Dahlan Iskan, yang ketika itu menjadi Menteri BUMN. Menurut Dahlan, Jonan mesti banyak senyum. Jonan memang irit bicara.

Jonan mengakui bahwa ia sebenarnya tidak menguasai bidang transportasi. Ia awalnya bekerja di bank. Ia didorong oleh Menteri BUMN Sofjan Djalil kala itu–sekarang Menko Perekonomian.

Namun, Jonan pandai memanajemen. Ia menyisir semua masalah yang ada, melihat potensi perusahaan dan mempelajari apa yang masyarakat mau. (Res)

IGNASIUS JONAN

Lahir di Singapura, 21 Juni 1963

Istri Jonan bernama Ratnawati. Dari pernikahan ini, ia memiliki dua orang anak, Monica dan Caterine.

Pendidikan

Fletcher School, Tufts University, AS

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas

Karir

PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), Direktur Utama, 2001 s.d. 2006

Citibank/Citigroup, Director tahun 1999 s.d. 2001 dan Managing Director tahun 2006 s.d. 2009

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Direktur Utama, 2009 s.d. 2014

Menteri Perhubungan Kabinet Kerja Joko Widodo, 2014-saat ini

Tinggalkan komentar