Pemerintah Kota Bekasi resmi melakukan kerjasama dengan PT Nusa Wijaya Abadi untuk mengelola sampah milik Pemkot Bekasi terhitung sejak hari ini, Rabu (10/6).
Menurut Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, kerjasama ini merupakan terobosan yang diambil Pemkot Bekasi untuk mengurai persoalan sampah yang saat ini menjadi problem Pemkot Bekasi.
Dijelaskan olehnya, sejauh ini sampah di Kota Bekasi tidak terkola dengan baik. Setiap harinya misalnya, dari total produksi sampah sebanyak 1.500 ton seharinya, yang terangkut hanya 40 persen saja.
“Dengan kerjasama ini, ditunjang dengan teknologi yang memadahi kami yakin persoalan sampah bisa teratasi,” kata dia, pada acara launcing kerjasama pengelolaan sampah menjadi listrik, Rabu (10/6).
Terlebih lagi kata dia, kerjasama dengan pihak ketiga akan menghemat pengeluaran Pemkot Bekasi dalam hal pengelolaan sampah.
“Kita tidak mengeluarkan sepeserpun untuk kerjasama ini. Semua ditanggung oleh swasta. Kalau setiap tahun kita mengeluarkan Rp5 miliar, maka kita berhemat Rp5 miliar,” kata dia.
Dengan kerjasama tersebut, masyarakat sekitar juga akan diuntungkan karena kerjasama bersangkutan akan banyak melibatkan tenaga kerja.
“Sampah teratasi, lapangan kerja terbuka untuk masyarakat sekitar,” tandasnya.
Ceo PT Nusa Wijaya Abadi, Teddy Sujarwanto mengatakan, dalam kerjasama ini perusahaanya mengeluarkan Rp130 miliar untuk investasi tahap awal.
Dia mengatakan, pada proses awal sebanyak 384 ton sampah akan dikelola setiap harinya sedangkan pada tahap selanjutnya akan ada 2.450 ton sampah yang akan diolah menjadi listrik.
“Dalam lima belas tahun sampah Sumurbatu yang mencapai 2 juta meter kubik akan musnah. Sementara dari sampah nantinya akan menghasilkan listrik hingga 120 ribu watt untuk 66 ribu kepala keluarga,” kata dia. (Ical)