Rendahnya penyerapan anggaran di Dinas Pendidikan Kota Bekasi pada tahun 2015 ikut berdampak pada kegiatan belajar mengajar.
Banyak sekolah di Kota Bekasi dari SD, SMP, SMA, SMK saat ini tidak memiliki meja dan kursi belajar lantaran banyak tender pengadaan mebeler yang gagal dilaksanakan Dinas Pendidikan Kota Bekasi.
Akibatnya, ada beberapa sekolah di Kota Bekasi yang terpaksa menggelar kegiatan belajar mengajar hingga dua shift.
“Banyak ruang-ruang kelas baru berdiri tapi tidak bisa digunakan karena meja dan kursinya tidak ada. Padahal sudah ada anggaran untuk pembelian meja dan kursi. Ini yang kemudian kami sesali dari Dinas Pendidikan,” kata anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi, Maryadi, Kamis (19/11).
Oleh karena itu, ia mendorong Dinas Pendidikan memaksimalkan sisa waktu yang ada untuk membuka kembali tender sehingga kebutuhan akan meja dan kursi di sekolah-sekolah yang ada di Kota Bekasi bisa terpenuhi.
“Saya pikir kalau yang sifatnya pengadaan barang bisa dikebut. Kami minta agar sisa waktu yang ada dimaksimalkan. Kasihan kalau siswa belajar sampai dua shift,” kata dia.
Selain itu, dirinya mendorong agar Pemkot Bekasi mengevaluasi kinerja Dinas Pendiikan Kota Bekasi yang jeblok dari sisi penyerapan anggaran.
“Kami gak tau apa masalahnya. Masa untuk menyerap anggaran saja gak bisa. Kan anggarannya ada. Karenanya perlu bagi Pemkot Bekasi mengevaluasi Dinas Pendidikan,” tandasnya.(Ical)
