Site logo

Serangan Jokowi di KAA Ternyata Sangat Menohok, Presiden Bank Dunia Sampai Merespon Begini

Serangan Presiden Jokowi di Konferensi Asia Afrika April lalu mengenai dominasi Bank Dunia, International Monetary Fund, dan Asian Development Bank, ternyata menjadi perhatian dunia. Pidato Presiden Jokowi itu terasa menohok.

Hal tersebut terungkap ketika Presiden Bank Dunia Jim Yong-kim datang ke Indonesia menemui Presiden Jokowi di istana negara, Rabu (20/5/2015). Jim Yong terang-terangan merespon pidato Presiden Jokowi itu di hadapan pers.

“Saya membaca pidato Jokowi itu. Nyatanya, saya berbicara langsung kepada dia. Tetapi, saya rasa, Presiden Jokowi tidak tahu bahwa saya adalah aktivis, seorang doktor, dan juga antropolog,” ujar Kim dalam jumpa pers seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Rabu (20/5/2015).

Kim mengatakan bahwa dirinya pada 20 tahun lalu terlibat dalam gerakan protes terhadap Bank Dunia. Bahkan, Kim ikut menuntut lembaga itu dibubarkan.

“Alasan saya melawan Bank Dunia adalah, saya merasa Bank Dunia ini terlalu fokus pada pertumbuhan GDP dan tidak terlalu memperhatikan investasi pada pengembangan manusia melalui pendidikan dan kesehatan,” ujar dia.

Karena itu, kepada Jokowi, Kim hanya bisa memberi tahu bahwa selama 20 tahun belakangan ini, sudah terjadi banyak perubahan di Bank Dunia. Dia juga menjabarkan perubahan apa saja yang dilakukannya di Bank Dunia selama masa kepemimpinan 2,5 tahun.

“Saat mendengarkan pandangannya, saya memahami. Pandangan Presiden Jokowi juga menjadi diskusi di jajaran Bank Dunia sehingga saya hanya menyatakan kepada Presiden bahwa kami paham, kami tahu bahwa dunia sudah berubah, dan kami tahu keharusan untuk berubah,” ucap dia.

Dari pertemuan itu, Kim menyatakan lembaganya menawarkan pinjaman kepada pemerntah Indonesia sebesar 12 miliar dollar AS.

Kritik Jokowi

Dalam pembukaan KAA tanggal 22 April, Presiden Joko Widodo mengkritik sejumlah lembaga internasional. Selain PBB, Presiden juga mengkritik keberadaan dua lembaga keuangan dunia yang dianggap tidak membawa solusi bagi persoalan ekonomi global, yakni Bank Dunia, IMF, dan ADB.

“Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh World Bank, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang,” ujar Jokowi dalam pidatonya, Rabu (22/4/2015).

Jokowi berpendirian, pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan hanya pada tiga lembaga keuangan internasional itu. Menurut dia, negara-negara Asia dan Afrika wajib membangun tatanan ekonomi dunia baru yang terbuka bagi kekuatan-kekuatan dunia baru.

“Kita mendesak dilakukannya reformasi arsitektur keuangan global untuk menghilangkan dominasi kelompok negara atas negara-negara lain. Saat ini, dunia membutuhkan pimpinan global yang kolektif, yang dijalankan secara adil dan bertanggung jawab,” ucap dia.

sumber: kompas

Comments

  • Rudi S
    Jumat, 22 Mei 2015 at 23:41

    Dia sederhana dia datang dari kota kecil tspi pandangan dan langkah2nya yg berani one ahead dari yg katanya sdh mendunia.

Add a comment
Home
Mulai Menulis
News