Site logo

Selain Dianggap Bernyawa, Ini Keunikan yang Bikin Batu Bacan Diburu

Batu Bacan kini tengah jadi primadona di kalangan pecinta batu mulia karena dianggap bernyawa. Harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Selain itu, apa saja keunikannya?

Adi, salah satu pedagang di Pasar batu mulia Jakarta Gems Center (JGC) menuturkan keunikan batu Bacan.

Adi menjelaskan, batu Bacan adalah batu alam asli dari Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Batu itu diburu masyarakat dan kolektor karena dinilai unik.

Batu Bacan terdiri dari beberapa jenis seperti batu Bacan Obi, Pancawarna, dan lain-lain. Namun kata Adi, yang menjadi favorit adalah jenis Bacan Doko dan Palamea. Keduanya mempunyai karakteristik tersendiri.

“Kalau yang kehijauan itu Bacan Doko. Kalau Palamea warnanya agak kebiruan. Kalau disenter dia tembus batunya. Makin bening, makin mahal harganya. Itu kualitasnya sudah super,” imbuh Adi sambil memperlihatkan beberapa koleksi cincin batu Bacan miliknya yang dibandrol dari harga Rp 3-10 juta.

Wartono (42) adalah salah seorang penggemar batu Bacan, ia mengaku sudah setahun belakangan mengoleksi batu Bacan.

“Saya sudah punya 2 cincin batu Bacan. Ini jenis Palamea sama Doko,” katanya sambil memperlihatkan jemari tangan kanannya. “Dulu pas 2012 saya beli harganya masih Rp 3 juta yang Doko. Belum lama ini ada yang nawar Rp 6 juta tapi saya nggak mau lepas,” sambungnya.

Kata Wartono, dirinya jatuh cinta dengan batu Bacan karena dianggapnya punya nyawa. “Batu ini seperti hidup. Kayak ada nyawanya. Dia warnanya tadinya hijau agak gelap, tapi lama-lama jadi makin nyala. Itu dia uniknya. Ini makanya saya mau beli lagi. Ketagihan,” jelasnya seraya tertawa lepas.

Wartono mengaku ada kepuasan tersendiri saat mengenakan cincin batu Bacan tersebut di jarinya. Pria yang rambutnya sudah ditumbuhi uban itu merasa jadi lebih percaya diri dan bersemangat.

Doni salah satu pedagang berpendapat senada. Menurutnya, batu Bacan diburu karena bisa menambah kharisma jika dipakai seseorang.

“Banyak yang nyari buat hoki katanya. Ada juga yang bilang bikin tambah pede (percaya diri-red), wibawanya terpancar. Walaupun pakai celana pendek, kaos kutang, kalau pakai cincin atau kalung batu Bacan, pasti pede-pede aja. Tapi bagi yang ngerti aja ya,” katanya.

Di JGC sendiri rata-rata pedagang kini menjual batu Bacan karena diburu masyarakat dan kolektor. Ada yang dijual dalam bentuk cincin, kalung, dan berbagai aksesoris lainnya. Ada juga yang menjualnya masih berbentuh bongkahan batu atau bahan mentah.

Doni mengatakan, harga batu Bacan bervariatif tergantung jenis dan kualitas serta ukuran. Untuk cincin, rata-rata di JGC dijual dari harga ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.

“Batu Bacan kalau dia yang kualitas super, yang sudah dibentuk, itu harganya bisa sampai ratusan juta juga. Bahannya yang bagus makin langka soalnya sekarang,” imbuh Doni.

Sumber: detik.com

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment
    Home
    Mulai Menulis
    News