Pemerintah Kabupaten Bekasi berjanji akan memperbaiki sejumlah bangunan sekolah yang ambruk di wilayahnya. Pembangunan dilaksanakan tahun depan melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Rohim Sutisna mengakui sejumlah bangunan sekolah yang roboh karena usia. Menurut Rohim, sekolah yang rubuh kebanyakan dibangun di bawah tahun 2000.
“Beberapa sekolah ambruk karena bangunannya memang sudah tua,” kata saat dihubungi, Kamis (8/10/2015).
Pada Sabtu, 3 Oktober 2015, misalnya, SDN 04 Mangunjaya di Jalan Raya Kedondong Nomor 3, Kampung Siluman, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, atapnya ambruk. Sekolah tersebut tercatat dibangun tahun 1983 dan terakhir direnovasi pada tahun 1993.
Sebelumnya, pada September, bangunan ruang kelas IV di SDN 02 Banjarsari, Kampung Tritik RT 04 RW 06 Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Sukatani, roboh. Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja sempat berkunjung ke sana.
“Dinas Pendidikan harus memprioritaskan sekolah yang rusak. Jangan sampai kegiatan belajar mengajar jadi terganggu,” kata Rohim.
Di Kecamatan Cabangbungin, SMP Satu Atap juga ambruk sejak beberapa bulan yang lalu. Pihak sekolah berulangkali mengajukan permohonan bantuan, namun pemerintah tidak merespon cepat.
Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Nurdin Muhidin, meminta Dinas Pendidikan mendata semua sekolah yang rusak tersebut agar bisa diperbaiki tahun 2016. DPRD menggaransi sekolah rusak diprioritaskan.
“Serahkan semua data sekolah rusak kepada DPRD agar nanti bisa dianggarkan melalui APBD. Pendidikan harus diutamakan. Kita juga mesti melakukan langkah antisipatif agar tidak ada sekolah ambruk lagi,” kata Nurdin. (Res)