Site logo

Sandiwara Musda Golkar Kota Bekasi

Dinamika politik internal partai Golkar Kota Bekasi jelang perhelatan Musyawarah Daerah (Musda) pada 2 Agustus 2016 nampaknya akan berujung antiklimaks.

Panasnya tensi politik yang semula diprediksi menunju klimaksnya pada saat perhelatan Musda mendadak redup.

Para penggede partai berlambang pohon beringin itu segera turun tangan, baik di level pusat (DPP) maupun provinsi (DPD I). Mereka ingin Rahmat Effendi kembali menjadi pimpinan Golkar Kota Bekasi.

Alasan para penggende sederhana: Pepen, sapaan Rahmat,  saat ini tengah memegang pucuk pimpinan di Kota Bekasi sebagai Wali Kota Bekasi.

Bagi Golkar, hal semacam itu sudah mahfum. Bila mana ada ketua partai di daerah memegang tampuk kekuasaan, maka partai menginstruksikan agar kembali memilih yang bersangkutan.

Di Kabupaten Bekasi, misalnya, Neneng Hasanah Yasin yang saat ini tengah menjabat sebagai Bupati Bekasi kembali dipilih secara aklamasi untuk memimpin Golkar Kabupaten Bekasi.

Baca juga:  Dugaan Adanya Permainan Tender Proyek di Kota Bekasi, Dewan Minta Diproses Secara Hukum

Dengan kondisi demikian, hampir bisa dipastikan Rahmat Effendi kembali menahkodai Golkar Kota Bekasi untuk ketiga kalinya. Musda hanya sebatas sandiwara belaka.

Heri Budisusetyo, salah seorang kader muda Golkar Kota Bekasi yang namanya kerap disebut berpotensi menjadi rival Rahmat Effendi dalam Musda mengatakan, ia dan kader lainnya tidak bisa berbuat banyak terhadap kebijakan yang sudah digariskan partai.

“Itu sudah jadi kebijakan partai,” jawabnya singkat, sembari menampik adanya kabar bahwa ia akan maju menjadi pesaing Rahmat Effendi dalam Musda Golkar, Selasa (26/7).

Sementara salah satu tokoh senior Golkar Kota Bekasi, Yusuf Naseh mengungkapkan, Musda Golkar kali ini memang sudah disiapkan untuk Rahmat Effendi. Sehingga, katanya, Musda diprediksi akan berjalan biasa-biasa saja.

Baca juga:  Camat Bekasi Selatan Punya Layanan SMS Center, Ini Nomornya

“Sudah dicarter sama petahana. Ketua-ketua Pengurus Kecamatan semua sudah dikondisikan untuk bikin surat dukungan ke petahana. Kayaknya gak bakalan seru, adem,” kata Yusuf Nasih yang semula akan muncul sebagai penantang Rahmat Effendi.

Ketua Pengurus Kecamatan Bekasi Utara, Machrul Falak, yang juga santer dikabarkan akan maju dalam perhelatan Musda Golkar Kota Bekasi, memilih bungkam saat dimintai tanggapanya.

“No comment dulu. Mohon maaf,” jawabnya singkat.

Ketua Pengurus Kecamatan Medan Satria, Maryadi, memiliki tanggapan lain. Menurutnya, kebijakan DPP dan DPD I merupakan pilihan tepat dan rasional.

“Partai itu tujuannya kekuasaan. Jadi dengan posisi Bapak Rahmat Effendi saat ini sebagai Wali Kota Bekasi, menurut saya itu pilihan yang tepat dan rasional,” kata dia.

Apalagi, kata dia, mayoritas Pengurus Kecamatan selaku pemegang hak suara masih menghendaki Rahmat Effendi untuk kembali memimpin Golkar Kota Bekasi.

Baca juga:  Pemecatan Karyawan PD Migas Kota Bekasi Disertai Ancaman

“Faktanya, hari ini, kader masih menginginkan beliau memimpin Golkar,” tandasnya.

Sementara Rahmat Effendi kepada wartawan mengatakan, sebagai kader ia hanya mengikuti kebijakan partai.

“Sudah perintah partai baik DPP maupun DPD I. Partai tentu punya pertimbangan lain,” kata dia.

Sekadar diketahui, Musda Golkar rencananya digelar pada 2 Agustus 2016 dengan mengambil tempat di Toton Baho Grand Ball Room, Kelurahan Pekayon, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Seandainya terjadi pemilihan ketua melalui mekanisme voting, maka ada 17 belas suara yang akan diperebutkan dengan rincian 12 suara Pengurus Kecamatan, Dewan Pertimbangan, DPD I, organisasi pendiri partai, organisasi yang didirikan dan organisasi kepemudaan.(Ical)

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment