Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melontarkan pernyataan yang mengejutkan, beberapa waktu lalu. Ia usul sebaiknya Indonesia keluar dari forum ekonomi dunia G-20.
Menurut Menteri Susi, tidak ada manfaatnya Indonesia berada di forum G-20 karena tidak bisa menentukan kebijakan. Yang menentukan kebijakan adalah G-8.
Selain itu, ada beberapa kebijakan yang justru merugikan Indonesia. Susi mencontohkan, nilai ekspor Tuna Indonesia mencapai USD 700 juta.
“Gara-gara G20, Indonesia tidak dapat kemudahan zero persen tarif dan harus membayar tarif 14 persen dengan nilai USD 105 juta. Belum lagi komoditas lain.”
Pandangan ini teryata dinilai baik oleh Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana. Menurutnya, Presiden Jokowi perlu mempertimbangkan.
Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla mementahkan pandangan Menteri Susi. Menurutnya, Indonesia justru mendapatkan keuntungan menjadi anggota G-20. Lagipula, Indonesia tidak pernah minta masuk.
“Ada konsultasi bagaimana ekonomi maju, dan kita ekonomi internasional kita atur dengan baik supaya ada keadilannya,” terang JK.
JK juga menegaskan, usul boleh-boleh saja, tapi keputusan tetap ada di presiden. “Minta boleh saja. Yang menentukan keluar tidaknya kan presiden.”
Menurut JK, masuknya Indonesia ke dalam G-20 adalah fakta bahwa ekonomi Indonesia masuk yang terbesar. Tapi menurut Menurut Susi, G-20 hanya ajang gengsi-gengsian belaka.
Bagaimana menurut Anda? (Res)