Pembantaian terjadi di sebuah rumah di Jalan Arjuna Blok B1/32 Rt 01, Perumahan Pemda Bekasi, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, pada Rabu (13/4/2016) sore.
Nurdin (52), sang pemilik rumah, ditemukan tewas di jok depan sebelah kiri mobil Avanza B 1368 KKI warna silver miliknya yang terparkir di garasi. Kaca depan mobil terlihat pecah.
Sedangkan pembantunya, Atun (40), ditemukan pingsan di lantai bagian dalam rumah dengan kondisi bersimbah darah. Ia mengalami luka di kedua matanya.
“Korban Nurdin dibunuh dengan cara dicekik dan dipukul dengan benda tumpul. Begitu pun pembantunya yang masih hidup,” kata Kapolsek Jatiasih Kompol Aslan Sulastomo, Kamis (14/4/2016).
Aslan mengatakan, pembantaian itu pertama kali diketahui Ida Nuraini (62), istri Nurdin, yang baru pulang rumah sekira pukul 17.00. Kondisi pintu gerbang tertutup.
Begitu masuk ke halaman rumah, Ida melihat garasi terbuka. Saat didekati, terdapat ceceran darah. Karena khawatir, ia pun keluar rumah meminta pertolongan.
Tidak lama, Tatang Sahroni (63), satpam setempat, dan Edi Purwanto (60), tetangga, mendatangi lokasi kejadian.
Bersama Tatang dan Edi, Ida mencari suaminya. Mereka melihat Nurdin sudah tidak bernyawa di dalam mobilnya dan sang pembantu pingsan.
“Kami sudah memintai keterangan sejumlah saksi untuk mengungkap kasus ini, termasuk motif pelaku. Korban Nurdin diketahui merupakan guru SMK Negeri 33 Jakarta Utara,” kata Aslan.
Hasil penyelidikan sementara, polisi mencurigai Herman, sopir pribadi Nurdin. Tatang sempat melihat Nurdin pulang diantar Herman dengan kondisi kaca mobil sudah pecah.
Tatang menegur Herman, mengapa kaca mobilnya pecah. Herman menjawab telah terjadi kecelakaan. Herman juga mengatakan bahwa majikannya, yang berada persis di sampingnya, sedang tidur.
“Kami sudah mendatangi rumah kontrakan Herman, namun kosong,” jelas Aslan. (Res)