Maraknya kasus korupsi di Kota Bekasi yang melibatkan oknum aparatur pemerintah menarik perhatian banyak kalangan. Para Kyai angkat bicara terkait persoalan tersebut.
Kyai Syaipudin Siroj misalnya, meminta semua pihak bersatu untuk memerangi praktik korupsi yang ada di Kota Bekasi.
“Semua elemen harus bersatu, aktivis, LSM, tokoh masyarakat, penegak hukum, ulama, hingga pemerintah Kota Bekasi, semuanya mesti bersatu untuk melawan tindakan korupsi yang semakin akut di Kota Bekasi,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Sirojul Munir, yang beralamtkan di Jalan Sirojul Munir, Bojong Sari Rt 04, Rw 02, Jatisari, Jatiasih, Sabtu (12/9).
Tidak ketinggalan, ia juga menyinggung aktivis yang hanya bisa berdmonstrasi saja. “Jangan cuma demo, kasih juga penegak hukum data kasus korupsi. Kalau cuma demo saja percuma,” kata dia.
Dirinya juga meminta Kepolisian dan KPK untuk turut aktif dalam pencegahan maupun pemberantasan korupsi di Kota Bekasi.
“Tidak bisa kita andalkan kejaksaan seratus persen. Polisi, KPK juga harus turun tangan dari mulai melakukan upaya pencegahan hingga pemberantasan korupsi itu sendiri,” kata dia.
Pihaknya juga menyinggung lemahnya pengawasan dalam tubuh Pemkot Bekasi yang menurutnya ikut andil dalam tumbuh kembangnya korupsi.
“Pengawasannya lemah sekali. Sehingga banyak oknum dengan berani dan terang-terangan berbuat korup tanpa takut ketahuan,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan Kyai Jainal, salah satu Penasehat Forum Pondok Pensantren Kota Bekasi, menurutnya Pemkot Bekasi harus menciptakan iklim pemerintahan yang bersih dan harus membantu mengukap kasus korupsi yang terjadi di Kota Bekasi.
“Memang kasus korupsi di Kota Bekasi ini sudah sangat krusial, tapi kenapa dari dulu sampai sekarang ini tidak tuntas terungkap. Contoh seperti kasus TPU Bantar Gebang yang waktu itu saja belum selesai,” ungkapnya.
(Lam)