Badan Kekeluaragaan Masyarakat Bekasi (BKMB) Bhagasasi menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-5 di Islamic Center Bekasi, Selasa (22/12).
Dalam Mubes setidaknya, ada dua isu strategis yang bakal dibahas dalam agenda lima tahunan itu.
Isu pertama yaitu berkenaan dengan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dan isu pemekaran wilayah daerah Bekasi bagian Utara.
“Isu Bantar Gebang kita munculkan, semata-mata karena kita mempertimbangkan dampak pendirian TPST Bantar Gebang. Terutama berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Yang bagi kami sudah diambang toleransi,” ujar Sekretaris BKMB Bhagasasi, Abdul Khoir, dalam jumpa pers di kantor Sekretariat BKMB Bhagsasi, Senin (21/12).
Untuk TPST Bantar Gebang, BKMB juga mendesak Pemkot Bekasi dan DKI Jakarta bertanggungjawab atas pencamaran lingkungan yang terjadi akibat berdirinya TPST Bantar Gebang.
“Kami meminta Pemkot Bekasi dan DKI Jakarta agar bertangung jawab pencemaran ini hingga 20 tahun mendatang atau sampai batas toleransi berkurangnya pencemaran. Kami mendesak Pemkot Bekasi dan DKI Jakarta untuk menghentikan kerjasama di TPA Bantargebang,” kata dia.
Sementara soal isu pemekaran, BKMB mendesak dibentuknya Kabupaten Bekasi Utara. Hal ini dilakukan demi meningkatkan pelayanan bagi masyarakat Bekasi yang tinggal di wilayah Utara Bekasi.
“Ini semata-mata bagian dari tuntutan masyarakat Bekasi di wilayah Utara yang mengingkan adanya pembentukan daerah baru demi tercapainya kemudahan dalam aspek pelayanan,” kata Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat BKMB Bhagasasi, Obing Fachrudin.
BKMB bahkan mendesak agar dilakukan percepatan.”Kami akan kawal sampai ketingkat presiden untuk percepat pemekaran ini,” terangnya.
Selain membahas dua isu strategis, Mubes ke-5 juga membahas hal lain yang tak kalah penting. Yakni restrukturisasi kepengurusan untuk periode 2015-2020 serta amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Sedikit informasi, BKMB Bhagasasi berdiri 5 Desember 1997. Diawali dengan berkumpulnya para tokoh masyarakat Bekasi, pengusaha, dan mahasiswa yang tinggal di Bekasi dengan tujuan menjalin rasa persaudaraan yang lebih erat lagi.(Adi Talor)