Masyarakat Kota Bekasi mempertanyakan adanya biaya administrasi pendaftaran masuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kota Bekasi. Pasalnya biaya tersebut dinilai terlalu memberatkan bagi siswa yang hendak mendaftar.
Informasi yang dihimpun redaksi, setiap sekolah SMK Negeri di Kota Bekasi memungut biaya senilai Rp100 ribu bagi para peserta pendaftaran.
Masyarakat merasa keberatan pasalnya, biaya pendaftaran tersebut otomatis hangus begitu saja seandainya siswa yang bersangkutan tidak diterima di sekolah tersebut.
“Ini kan namanya cari keuntungan. Coba bayangkan berapa banyak siswa yang mendaftar di satu sekolahan. Sementara yang diterima terbatas. Nah yang gak diterima ini kan berarti uangnya otomatis hangus. Kasihan mereka uangnya hilang tapi gak diterima,” ujar Koordinator Investigasi Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Kota Bekasi, Yanto Kamto, Senin (29/6).
Harusnya kata dia, biaya tersebut ditiadakan oleh pihak sekolah toh pelaksanaan penerimaan siswa baru sudah didanai APBD Kota Bekasi.
“Memang betul soal biaya administrasi pendaftaran dibolehkan dalam Keputusan Wali Kota Bekasi. Tapi Keputusan Wali Kota juga menyebutkan kalau proses seleksi dibiayai oleh APBD. Ini rancu namanya, mending dihilangkan sekalian,” kata dia.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi, Syaherallayali mengaku menyayangkan sikap Dinas Pendidikan Kota Bekasi yang tidak melakukan sosialisasi yang baik soal Keputusan Wali Kota Bekasi. Bahkan Komisi D kata dia, baru mendapat salinan Keputusan Wali Kota Bekasi ketika seleksi penerimaan siswa sudah dibuka.
“Kami tidak diberitahu soal ini. Dinas Pendidikan baru menunjukan kepada kami setelah seleksi siswa berjalan,”kata dia, menyayangkan. (Ical)
Saiman Al Faradz
Selasa, 30 Juni 2015 at 13:22mantab bang kamto..perlu di pertanyakan juga aliran dana nya di pakai utk kpntingan apa ?…jabat erat ( saiman al faradz LSM GMBI distrik Kab. Bekasi)