KPU Kota Bekasi Terima Pendaftaran Tri-Bobihoe dan Heri-Sholihin, Besok Siapa Lagi?

KPU kota Bekasi sudah menerima pendaftaran sebanyak dua pasangan calon kepala daerah di hari kedua pendaftaran calon kepala daerah. Kedua pasangan tersebut yaitu, Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe dan Heri Koswara-Sholihin.

Sementara di hari ketiga atau hari terakhir yakni 29 Agustus 2024 (besok) belum diketahui, siapa kandidat yang bakal mendaftar ke KPU Kota Bekasi.

Anggota KPU Kota Bekasi, Eli Ratnasari mengatakan, belum ada pihak yang menghubungi KPU Kota Bekasi untuk mendaftar pada 29 Agustus 2024 atau pada hari terakhir.

“Sampai saat ini kita belum mendapatkan pemberitahuan soal agenda di hari terakhir. Belum ada yang menyampaikan ke kami apakah ada pihak yang akan mendaftar atau tidak,” kata Eli Ratnasari, kepada wartawan, Rabu (28/8/2024).

Meski belum ada pihak yang melayangkan pemberitahuan, pada hari terakhir KPU akan tetap membuka pendaftaran. Bahkan memperpanjang waktu pendaftaran dari pukul 08.00 hingga 23.59 WIB.

“Pendaftaran di hari terakhir sampai menjelang pergantian hari. Kami seluruh jajaran KPU Kota Bekasi akan berdiam di kantor sampai habis waktu pendaftaran,” kata dia.

Jika melihat stok partai politik yang tersedia, masih ada Golkar yang hingga kini belum menentukan arah politiknya. Padahal sejak adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal persyaratan dukungan calon kepala daerah, secara matematis partai berlambang pohon beringin tersebut bisa mengajukan calon sendiri.

Merujuk putusan MK, maka syarat dukungan untuk maju di Pilkada Kota Bekasi hanya 6,5 persen dari total suara sah pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 silam.

Jika suara sah Pileg 2024 sebesar 1.361.666 suara, maka 6,5 persennya adalah 88.509 sesuai angka yang ditetapkan KPU Kota Bekasi. Sedangkan suara Golkar sendiri mencapi 205.229 dengan kata lain lebih dari cukup.

Namun, menjelang hari terakhir belum ada tanda-tanda siapa calon yang akan Golkar usung. Informasi yang beredar Golkar menyiapkan sejumlah opsi pasangan calon.

Opsi tersebut salah satunya Uu Saeful Mikdar-Nurul Sumarheni, kemudian Abdul Rosyad Irwan-Idris Laena.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD Golkar Kota Bekasi, Ade Puspitasari belum mau membenarkan kabar tersebut. Ia hanya meminta semua pihak menunggu apa yang akan DPP Golkar putuskan untuk Pilkada Kota Bekasi.

“Kita sedang menunggu rekomendasi untuk Pilkada Kota Bekasi. Kita lihat saja besok,” kata Ade Puspitasari, singkat.

Golkar sendiri dalam ancaman hanya bisa jadi penonton pada Pilkada Kota Bekasi kali ini jika pada akhirnya batal mengusung calon. Sebab, partai politik di Kota Bekasi sudah bergabung mengusung kandidat masing-masing dan sudah mendaftarkan diri ke KPU Kota Bekasi.

Misalnya gabungan partai PDIP, Gerindra, PKB, Demokrat sudah mengusung Tri Adhianto-Bobihoe. Lalu ada PKS, PPP, PAN dan PSI sudah mengusung Heri Koswara-Sholihin.

Dengan keduanya sudah mendaftar artinya berkas keduanya sudah masuk dalam Sistem Informasi Pencalonan (Silon) milik KPU. Sehingga jika Gokkar bergabung ke salah satu pasangan, Golkar tidak akan tercatat dalam bagian koalisi resmi. Status Golkar tidak ubahnya seperti para relawan pendukung pasangan calon.

Sebenarnya, nasib Golkar tidak harus setragis saat ini, seandainya calon dari Golkar, Novel Saleh Hilabi yang sudah mendapat rekomendasi jadi berpasangan dengan politisi PDIP, Tri Adhianto.

Sayang, Tri dan PDIP justru lebih memilih Harris Bobihoe dan Gerindra sebagai teman koalisi di Pilkada Kota Bekasi ketimbang Golkar.

Bagi Golkar kondisi tersebut tentu sebuah anomali, mengingat sejak reformasi bergulir, Golkar selalu menjadi pemain utama dalam perebutan tampuk kekuasaan di kota Bekasi.

Saat pemilihan kepala daerah masih dilakukan oleh DPRD, Golkar berhasil mendudukan kadernya, Ahmad Zurfaih sebagai Wali Kota Bekasi. Selanjutnya pada Pilkada 2008, Golkar berhasil mendudukan Rahmat Effendi sebagai Wakil Wali Kota Bekasi.

Kemudian secara berturut-turut pada Pilkada 2012 dan 2018, Golkar dengan Rahmat Effendinya berhasil menang.

Jadi apakah kali ini Golkar hanya akan jadi penonton, apa mau tetap ikut bermain?

Tinggalkan komentar