Muhammad AR resmi memegang tampuk kepemimpinan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Bekasi menggantikan Mardani. Disokong Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, ia melenggang mulus menuju kursi Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Bekasi periode 2018-2022.
Pria kelahiran Bekasi itu, berhasil meraup 43 suara mengalahkan sainganya Maman Suryaman yang hanya mendapat 6 suara dalam proses pemilihan Ketua Askot PSSI Kota Bekasi pada gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) Askot PSSI Kota Bekasi di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi, Sabtu (8/12).
Menahkodai PSSI Kota Bekasi, ia tidak sendirian, pria yang akrab disapa AR itu akan didampingi oleh Wakil Ketua, Udin Sumarsah dan tiga orang anggota Eksekutif Komite yang terdiri dari Kamaludin, Ma’sum dan Rohimin Nurkarim.
Terpilihnya AR sebagai Ketua Askot PSSI Kota Bekasi bukanlah hal yang mengejutkan. Jauh sebelum pelaksanaan KLB, namanya sudah santer dibicarakan oleh penggiat sepakbola di Kota Bekasi.
Apalagi bukan rahasia, kalau AR konon mendapat sokongan penuh oleh Rahmat Effendi untuk mengambil tampuk kepemimpinan di PSSI. Hal yang tentunya masuk akal, mengingat, ia merupakan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemkot Bekasi yang dipimpin Rahmat Effendi.
Kepada Klik Bekasi, AR mengamini soal kabar itu. Ia membenarkan, bahwa dirinya mendapat restu dari orang nomor satu di Kota Bekasi. Tak sekadar restu, bahkan AR memang sengaja didorong oleh Rahmat.
“Waktu itu, pas saya nonoton pertandingan bola Patriot Candrabaga sama Pak Wali (Wali Kota), saya sudah ngobrol soal PSSI. Di situ beliau meminta saya untuk jadi Ketua PSSI. Saya kalau tidak ada restu mana berani maju,” kata Muhammad AR, kepada Klik Bekasi, Sabtu (8/12/2018).
Bagi AR, dukungan Rahmat Effendi kepada dirinya sangatlah penting. Sebab nantinya, PSSI akan banyak bersinergi dengan Pemkot Bekasi.
“PSSI butuh dukungan pemerintah, ke depan kita akan banyak sinergi dengan pemerintah daerah,” kata dia.
Dukungan yang dimaksud diantaranya, pendanaan dan juga penyedian sarana seperti lapangan sepakbola untuk klub-klub yang tergabung dalam PSSI Kota Bekasi.
“Kita coba meminta salah satu lapangan kecamatan untuk klub askot yang mewakili Kota Bekasi di Jawa Barat untuk lokasi latihan,”tambahnya.
Terpilih sebagai pimpinan PSSI, AR bakal menghidupkan kembali kompetisi antar klub anggota PSSI Kota Bekasi di setiap level usia.
“Kita gelorakan lagi kompetisi di setiap jenjang usia sebagai bagian dari pembinaan. Diharapkan akan lahir bibit-bibit pesepakbola unggul di Kota Bekasi,” terangnya.
Tidak ada makan siang gratis, begitupun dukungan Rahmat Effendi kepada AR. Kabarnya, AR sengaja dipasang untuk mengamankan keberadaan Partiot Candrabaga, klub sepakbola bentukan Rahmat Effendi yang saat ini berkompetisi di Liga 3.
Sementara itu, di lain sisi, bukan hanya Patriot Candrabaga klub Kota Bekasi yang berlaga di Liga 3. Di sana ada Bekasi United, Buaran FC dan Persipasi.
Khusus untuk Persipasi, klub ini tentu tidak bisa dikesampingkan mengingat memiliki ikatan yang kuat dengan masyarakat sepakbola Kota Bekasi. Bahkan banyak pihak berharap kepengurusan PSSI yang baru, bisa mengangkat kembali nama Persipasi di kancah sepakbola nasional.
Terbukti, pada gelaran KLB Askot PSSI, ada aksi damai puluhan suporter Persipas mulai dari Soebex, Patriot Mania dan Jalur Hitam (JH).
Soal itu, AR punya jawabannya. Menurutnya, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi memang menginginkan ada klub sepakbola Kota Bekasi yang berprestasi.
“Ketika ada sesi coffe morning, Pak Wali (Wali Kota) juga sempat berucap apapun namanya, harus ada klub wakil Kota Bekasi yang berprestasi. Entah itu Persipasi, atau Patriot Candrabhaga, Bekasi harus memiliki klub yang didukung warga masyarakatnya,” pungkasnya.(Ical)