Kementerian Sosial memperhatikan kesehatan para eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru tiba di Asrama Haji Kota Bekasi, Senin (1/2/2016) siang.
Penanggung Jawab Penampungan Eks Gafatar Asrama Haji Kota Bekasi dari Kemensos, Sunarti mengatakan, di hari pertama, pihaknya memberikan waktu bagi mereka untuk beristirahat total.
“Untuk hari ini, kesehatan yang utama. Sembari mereka istirahat, kami mendata siapa-siapa saja yang sakit,” kata Sunarti.
Menurut Sunarti, sebagai tempat istirahat, Asrama Haji sudah layak. Di sana ada 39 kamar yang tersebar di tiga lantai. Satu kamarnya bisa menampung sekira 10 sampai 15 orang.
“Ditambah juga Aula Madinah, yang kapasitasnya untuk lima ratus orang. Ruangan di Asrama Haji sudah bisa menampung semua pengungsi yang jumlahnya mencapai 903 orang,” jelas Sunarti.
Sunarti menjelaskan, Kemensos menggandeng beberapa pihak seperti kepolisian, TNI, pemerintah daerah dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
“Tiga puluh persen dari mereka merupakan anak-anak. Ini yang juga menjadi perhatian kami. Mereka sangat rentan sakit karena menempuh perjalanan jauh,” kata Sunarti.
Pantauan kami, sejumlah anak di Asrama Haji Bekasi mulai terserang penyakit akibat kelelahan. Mereka mengalami sakit kepala, mual, demam tinggi, dan sesak napas.
“Obat-obatan terus didatangkan ke penampungan, termasuk tenaga medisnya. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengobati mereka yang sakit,” kata Brigadir Andi, Anggota Unit Dokpol Polresta Bekasi Kota.
Diberitakan sebelumnya, rombongan eks anggota Gafatar berangkat dari Pontianak, Kalimantan Barat, dan tiba di Asrama Haji Kota Bekasi, Jalan Kemakmuran, Bekasi Selatan, sekira pukul 12.30 WIB.
Mereka menempuh perjalanan darat dua hari dua malam menggunakan 16 bus dan satu kendaraan jenis Elf. Mereka juga menyeberang laut menggunakan KRI Teluk Penyu dan berlabuh di Tanjung Priuk, Jakarta.
(KBC-K1/Res)