Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Rudi Setiawan mengaku prihatin terhadap tindakan kekerasan yang menimpa salah satu jurnalis di Kota Bekasi bernama lengkap Randy Yasetiawan Priogo pada Kamis (19/2).
Rudi berjanji, pihak profesional akan mengusut kasus tersebut dan menangkap pelaku sesuai dengan prosedur yang ada.
“Kami akan mengusut kasus ini tentunya secara profesional sesuai dengan aturan yang ada. Kami tidak bisa mengabaikan aturan yang ada dalam kasus ini,” ujarnya, saat beraudinesi dengan perwakilan wartawan Bekasi di kantornya, Jumat (20/2).
Menurutnya, pihak kepolisian sudah langsung bergerak menindaklanjuti aksi kekerasan yang diterima Randy, usai Randy melapor pada Kamis (19/2).
Dua orang yang diduga terlibat dalam kasus tindak kekerasan, yakni Faturahman Daud selaku Ketua DPD PAN Kota Bekasi dan juga Iriansyah selaku Ketua DPC PAN Bekasi Utara sudah dipanggil untuk dimintai keterangan.
“Kami sudah memangggil Faturahman dan Iriansyah,” jelasnya.
Nico Godjang, wartawan senior Bekasi yang hadir dalam pertemuan dengan Kapolres berharap agar pihak kepolisian segara menangkap dua orang politisi PAN Kota Bekasi. Sebab kuat dugaan mereka adalah otak dari aksi kekerasan yang menimpa Randy.
“Jelas sekali kalau mereka adalah otak. Makanya kami minta agar polisi bertindak tegas dan secepatnya menangkap pelaku. Kami minta otaknya segera ditangkap,” kata dia.
Sepenuturan Randy, aksi yang dialaminya bermula saat dirinya menulis pemberitaan seputar dinamika yang berkembang dalam tubuh PAN Kota Bekasi. Usai pemberitaan yang dibuatnya dimuat di harian Radar Bekasi selaku tempatnya bekerja pada tanggal 18 Februari 2015, Ketua DPC PAN Bekasi Utara, Iriansyah mengajak dirinya bertemua di rumah makan Bumbu Arauna, Jalan Serma Marzuki, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis (19/2).
Alasan Iriansyah dirinya ingin mengklarifikasi seputar pemberitaan di harian Radar Bekasi. Sesampainya di lokasi, Randy disambut oleh Ketua DPD PAN Kota Bekasi, Faturahman beserta Iriansyah. Belum lama ngobrol tiba-tiba Randy diseret oleh tiga orang yang tidak dikenal, disitu Randy dikeroyok.
Ironisnya, 3 pelaku melakukan aksi pengroyokan itu setelah mendapatkan ‘kode’ dari politisi DPD PAN Kota Bekasi.
“Saya menulis berita dengan fakta dan konfirmasi yang sebenar-benarnya, kalaupun ada keberatan kan ada hak jawab, kok malah main pukul aja,” ujarnya geram.
Randy juga mengungkapkan, setelah babak belur dikeroyok 3 pelaku, keluarganya juga diancam akan dihabisi jika memuat kelanjutan (update) berita tentang PAN Kota Bekasi.
“Keluarga saya juga diancam, dia (pemukul) bilang ‘jangan macam-macam, wa tau alamat rumah lo’,” ungkapnya seraya menirukan ancaman tersebut. (Ical)