Mesin politik Golkar Kabupaten Bekasi masih dingin jelang perhelatan Pilkada Kabupaten Bekasi 2017 mendatang. Padahal Golkar saat ini merupakan partai pemilik kandidat petahana, Neneng Hasanah Yasin selaku Bupati Bekasi.
Lantas, apa yang membuat partai yang lekat dengan rezim Orde Baru itu belum melakukan apa-apa menjelang pelaksanaan Pilkada Bekasi?
Menurut sumber klikbekasi.co, matinya mesin Golkar disebabkan adanya friksi di internal Golkar Kabupaten Bekasi. Saat ini, internal partai dikabarkan terbelah, antara kubu yang mendukung pencalonan Neneng dan kubu yang tidak.
Isu keretakan ini makin kuat dengan bermunculannya organisasi relawan pendukung Neneg menjelang Pilkada, dari mulai Sahabat Neneng (SN), Komunitas Neneng (Koneng) dan beragam relawan lainnya.
Dikatakan sumber, organisasi relawan ini muncul bukan atas dasar kesukarelaan, akan tetapi sengaja dibentuk oleh orang-orang Neneng sebagai langkah antisipasi jika konflik internal Golkar Kabupaten Bekasi urung padam.
Apalagi Neneng sendiri saat maju Pilkada periode pertamanya punya pengalaman seperti yang terjadi saat ini. Bagaiaman ia yang mendapat rekomendasi dari DPP Golkar, harus menerima kenyataan tidak seratus persen mendapat dukungan dari partai, sebab dukungan saat itu terbelah antara Neneng dan Darip Mulyana yang tak lain merupakan kader Golkar.
“Saat ini perseteruan di internal Golkar cukup kuat. Partai terbelah, antara mereka yang mendukung Neneng kembali maju dan yang tidak. Makanya dari sekarang Neneng mulai pasang kuda-kuda. Neneng takut kejadian saat dia maju Pilkada periode pertama terulang,” tutur sumber klikbekasi.co dari internal partai Golkar.
Soal matinya mesin partai, kader Golkar yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Muhtada Sobirin membenarkan akan hal tersebut. Hanya saja kata dia, mesin hal tersebut semata-mata disebabkan karena adanya persoalan internal partai Golkar di level pusat.
“Sama sekali kita belum melakukan survei, kalau sudah ada keputusan Munas ya baru kita lakukan persiapan itu,” ujarnya.
Dia juga menegaskan jika kader partai Golkar Kabupaten Bekasi masih kompak mendukung Neneng Hasanah Yasin. Begitu juga dengan Neneng, masih tetap menggunakan Golkar sebagai kendaraan politiknya di Pilkada 2017.
“Masih tetap dukung Bu Neneng, begitu juga dengannya masih tetap ingin maju nyalon Bupati dari partai Golkar,” kilahnya.(Ical)