Anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi, M. Said mengaku prihatin dengan makin maraknya bangunan berbeton macam mal, apartemen dan hotel di Kota Bekasi.
Menurutnya, pembangunan gedung-gedung tersebut sudah saatnya dibatasi oleh Pemkot Bekasi. Jika tidak hal itu nantinya akan berdampak buruk bagi masyarakat Kota Bekasi.
Ketimbang terus membiarkan property terus tumbuh di Kota Bekasi, ia menyarankan Pemkot Bekasi memperbanyak menanam pohon di wilayahnya.
“Jangan beton-beton terus yang ditanam. Sudah saatnya kita berpikir untuk menamam pohon untuk menyelamatkan lingkungan di Kota Bekasi,” ujar politisi PPP Kota Bekasi, itu, Senin (12/10).
Dengan menanam pohon setidaknya kata dia, akan banyak manfaat yang didapat oleh Pemkot Bekasi. Pertama Bekasi menjadi hijau, sejuk dan yang tepenting pohon akan memudahkan meresapnya air ketika hujan tiba serta berfungsi menjaga kandungan air tanah yang kian menipis.
“Minimal Bekasi jadi sejuk, indah, nyaman dan sedikit banyak pohon ikut mengurangi banjir saat hujan datang serta dapat menjaga kandungan air tanah yang semakin kritis,” terang dia.
Jika keberadaan pohon bermanfaat, pembangunan di Kota Bekasi justru menimbulkan dampak negatif. Dari mulai banjir, macet, panas hingga menurunnya cadangan air tanah.
“Banjir, panas, macet dan cadangan air kian kritis adalah konskwensi logis yang mesti kita terima sebagai dampak dari pembangunan kota,” tandasnya.
Diakui atau tidak, pembangunan menjadi sebuah kehendak yang tidak bisa ditawar sebab berkaitan dengan kebutuhan. Akan tetapi hal itu tetap perlu dibatasi.
“Apapun ceritanya kita tidak bisa diam. Pemkot sudah saatnya berfikir membatasi pembangunan. Jangan melihat keuntungan yang kita dapat har ini. Tapi mari befikir jauh. Kalau kota ini rusak, bagaimana nasib anak-anak kita nanti. Kita semua punya tanggungjawab memberikan warisan yang baik bagi anak-anak kita,” pungkasnya.(Ical)