Akhir-akhir ini sedang booming serial televisi Mahabharata di salah satu stasiun TV. Serial yang memiliki cerita utama tentang permusuhan Pandawa dan Kurawa ini, diimpor langsung dari India. Pemainnya pun adalah orang India yang telah dipilih sedemikian rupa, sehingga cocok dengan perannya.
Alhasil, banyak sekali yang ingin menyaksikan serial ini walaupun sebenarnya bukan beragama hindu, tidak pernah suka film India, tidak peduli cerita kuno dan lain-lain.
Namun tahukah kamu jika film Mahabarata memiliki 2 Versi, perbedaan cerita Mahabharatta versi India dengan versi Indonesia? Kisah Mahabharata memang asli India, namun saat agama Hindu masuk, cerita Mahabharata ikut masuk ke Indonesia. Perbedaanpun muncul. Berikut perbedaan 2 versi Mahabarata:
Kalau dalam versi India, Dropadi milik 5 Pandawa, tapi di versi Jawa Dropadi hanya milik Yudhistira. Setelah Arjuna memenangkan sayembara, dia mempersembahkan Dropadi untuk kakak tertuanya, yaitu Yudhistira.
Jika selama ini orang Indonesia menganggap Srikandhi adalah istri Arjuna, namun di versi India berbeda. Srikandhi adalah perempuan yang punya jiwa ksatria. Dia akan membunuh Bhisma dengan bekerjasama dengan Arjuna.
Jika dalam versi asli, Gandari adalah ratu yang baik dan tetap menyayangi Pandawa, walau bukan anaknya, tapi di versi Jawa berbeda. Di versi Jawa, Gandari benci dengan Pandawa karena Pandu memberikan Gandari kepada Destrarasta. Padahal Gandari mencintai Pandu. Akibat sakit hati Gandari mendidik anaknya benci Pandawa.
Semar, Gareng, Petruk dan Bagong adalah tokoh-tokoh yang biasa disebut Punakawan. Punakawan di versi Jawa diceritakan sebagai pengasuh para Pandawa. Namun sebenarnya di versi India punakawan tidak ada.
Gatotkaca dalam versi India tidak memiliki keahlian terbang, hanya Tiwikrama yang bisa terbang. Jika dalam Versi Jawa Gatotkaca diceritakan sebagai supersonic, bisa terbang, otot kawat balung wesi. Sedangkan Tiwkirama memiliki pengelihatan dan pendengaran yang super.