Di tengah perayaan hari anak nasional, Pemkot Bekasi tidak luput dari kritik. Salah satunya datang dari anggota DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafied.
Menurutnya, di tengah perayaan hari anak nasional sangat disayangkan kalau Kota Bekasi belum bisa dikatakan sebagai kota yang ramah anak.
“Kami turut prihatin sekali bahwa di tengah perayaan hari anak nasional. Kota Bekasi belum bisa dikategorikan kota ramah anak,” ujarnya, Rabu (23/7).
Apa yang dikatakanya, jelas bukanlah tudingan tidak berdasar. Hal ini kata dia, setidaknya dibuktikan dengan rentetan fakta yang ada.
“Kekerasan terhadap anak masih tinggi di Bekasi. Dimulai dari kekerasan fisik dan psikis. Ini adalah fakta yang mana kita tidak bisa menutup mata dengan hal ini,” kata dia.
Melihat fakta ini kata dia, Pemkot Bekasi harus mulai melakukan pembenahan. Sebab menjadikan Bekasi sebagai kota ramah anak jelas menjadi tanggungjawab Pemkot Bekasi.
“Kita sudah mendeklrasikan diri sebagai kota ramah anak. Tapi fakta tidak menunjukan demikian. Sudah saatnya kita berbenah. Ingat anak-anak adalah aset yang harus kita lindungi,” kata dia.
Dia juga mengkritik soal konsep penataan kota yang dibuat oleh Pemkot Bekasi yang sama sekali tidak ramah dengan anak.
“Di mana-mana mal, sedang taman bermain tidak ada. Padahal anak-anak butuh itu. Anak-anak butuh lahan untuk bermain,” pungkasnya. (Ical)