Wali kelas dan sejumlah guru di sekolah dasar negeri (SDN) Bintara Jaya 2 Kota Bekasi tidak berbuat apa-apa mengetahui seorang siswanya menjadi korban bullying dan kekerasan oleh teman sekelasnya.
Demikian dikatakan oleh orangtua korban, Choiryah (ibu) dan suaminya, Abu Choir saat ditemui di rumahnya di Jalan Bintara 3 Nomor 53 RT 03 RW 08, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (22/10/2015).
Dari pengakuan korban kepada sang orangtua, guru di sekolahnya tidak menanyakan apa-apa kepadanya meski kondisi wajahnya lebam. Mereka menganggap kejadian itu bukanlah hal yang mengkhawatirkan.
Menurut Choiryah, Chika memang sempat dibawa ke ruang guru. Namun, setelah itu, sang wali kelas pergi mengajar lagi tanpa ada pembicaraan lebih lanjut.
“Saya menyesalkan mengapa pihak sekolah tidak berusaha menginformasikan kejadian ini kepada kami sebagai orangtua. Kami baru tahu ini setelah melihat ada luka di wajah anak kami,” kata Choiryah.
Diberitakan sebelumnya, korban bernama Chika Chaerunisa atau akrab disapa Chika. Ia berusia 11 tahun dan duduk di bangku kelas 5 SDN Bintara Jaya 02. Setiap hari, Chika mengaku diolok-olok oleh temannya.
(Baca: Siswi SDN 02 Bintara Kota Bekasi Dibully dan Dipukuli Teman Sekelasnya)
Chika tidak memiliki masalah apa pun dengan teman sekelasnya. Rabu kemarin, Chika wajahnya terbentur meja di kelas. “Saat anak saya tertunduk menangis di meja, kepala anak saya didorong hingga terbentur meja,” katanya kepada klikbekasi.co.
Sebelumnya, kata Choiryah, Chika pernah dipukuli dan dilempari sepatu oleh teman sekelasnya. Chika mengadu semua perbuatan temannya itu kepada sang orangtua.
“Saya hanya ingin pihak sekolah berbuat sesuatu, karena anak saya takut kepada teman-teman yang menganiayanya,” kata Choiryah.
Hingga berita ini diturunkan, pihak sekolah belum bisa dikonfirmasi. (AN/Res)
aditya blods
Sabtu, 24 Oktober 2015 at 16:43Hay saya kakak kelas chik