Pendirian Unit Sekolah Baru (USB) di Kota Bekasi sangat mendesak dan mau tidak mau Pemkot Bekasi mesti bergerak cepat untuk menyelesaikan problem tersebut.
Sebab jika Pemkot urung mencarikan solusi, persoalan minimnya keberadaan sekolah di Kota Bekasi dalam hal ini sekolah negeri akan terus menjadi persoalan yang mengemuka. Terutama saat tahun ajaran baru berlangsung.
Hal ini setidaknya bisa dilihat dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online yang baru saja rampung. Dimana dari total siswa yang mendaftar ke SMP, SMA, SMK negeri, hanya beberapa persennya saja yang bisa terakomodir di sekolah milik Pemkot Bekasi.
Mau tidak mau, mereka yang tidak bisa bersekolah di sekolah negeri mesti mendaftar di sekolah swasta, disitulah kemudian menjadi dilema. Menjadi dilema sebab, masyarakat khususnya di Kota Bekasi masih menganggap sekolah swasta merupakan momok.
Momok, karena sekolah swasta oleh masyarakat Kota Bekasi masih dianggap terlalu mahal dalam segi biaya. Bukan saja mahal, sekolah swasta yang ada di Kota Bekasi secara standar mutu masih dianggap rendah dibanding sekolah negeri yang ada di Kota Bekasi. Kecuali sekolah swasta tertentu yang masuk kategori favorit yang sudah pasti biayanya mahal.
Merujuk dari fakta tersebut, maka berdirinya USB tentu menjadi solusi yang mesti segera dieksekusi oleh Pemkot Bekasi tanpa perlu berpikir panjang.
Fasos dan Fasum Sebagai Solusi Persoalan Lahan
Pertanyaanya, akankah semudah itu Pemkot Bekasi bisa mendirikan USB untuk kepentingan pendidikan? Jawabanya jelas tidak. Berdasarkan pengamatan, sejauh ini kendala utama Pemkot Bekasi urung membangun USB, salah satunya disebabkan karena sulitnya mencari lahan untuk pendirian USB.
Kebanyakan lahan yang ada, luasnya tidak memenuhi standar untuk pendirian USB. Kalau toh pun ada, harga jualnya terlalu tinggi dan lokasinya terkadang tidak sesuai untuk didirikan USB.
Belum lagi, mekanisme pembelian lahan juga terkadang menjadi kendala. Setidaknya hal ini bisa dilihat dari seringnya anggaran pembebesan lahan pada bagian pertanahan Pemkot Bekasi yang tidak terserap setiap akhir tahun anggaran.
Meski begitu, pada dasarnya Pemkot Bekasi memiliki alternatif untuk menyelesaikan kendala lahan untuk USB. Alternatifnya yaitu dengan mengoptimalkan lahan fasilitas sosial (fasos), dan fasilitas umum (fasusm) yang Pemkot Bekasi miliki.
Perlu kita ketahui bersama, jumlah lahan fasos dan fasum milik Pemkot Bekasi jumlahnya begitu besar. Berdasarkan data audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Tahun Anggaran 2014, nilai aset Pemkot Bekasi atas lahan fasos dan fasum besarnya mencapai Rp137.505.515.000 hanya saja disayangkan aset-aset tersebut belum didukung dengan berita acara penyerahan yang sah dari pengembang perumahan ke Pemkot Bekasi sehingga tidak bisa diyakini kewajarannya.
Dari temuan BPK itulah, Pemkot mestinya bisa begerak agar fasos dan fasum yang ada bisa didukung dengan berita acara yang sah. Setelah itu rampung, barulah Pemkot Bekasi menentukan lahan-lahan mana saja yang akan digunakan untuk USB.
Perlunya Pembentukan TIM
Agar eksekusi lahan fasos dan fasum untuk USB berjalan cepat, Pemkot Bekasi mesti membentuk tim. Tim tersebut terdiri dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Dinas Tata Kota, Badan Pengelolan Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) serta Dinas Pendidikan.
Dinas Tata Kota dan BPKAD bekerja untuk memproses seluruh kelengkapan dan administrasi tanah fasos dan fasum agar sah dan bisa dimanfaatkan. Sementara Dinas Pendidikan berkerja menentukan, titik mana saja yang memungkinkan untuk berdirinya USB. Pasalnya, Dinas Pendidikanlah yang paling tahu, wilayah mana saja yang memang perlu didirakan sekolah baru.
Dari kerja tim tersebut, barulah nanti akan didapat lahan mana saja yang yang bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk pendirian USB.
Setelah diketahui lahan mana saja, tinggal Pemkot Bekasi menucurkan alokasi anggaran untuk pembangunan gedung dan fasilitas melalui Dinas Bangunan dan Pemukiman (Disbangkim), Dinas Pendidikan Sendiri bersiap untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berupa tenaga pengajar untuk USB tersebut.
Dan jika semua rencana bisa dieksekusi secara cepat oleh Pemkot Bekasi, rasanya keinginan Pemkot Bekasi menambah sekolah baru bukanlah perkara yang sulit. Tinggal sejauh mana Pemkot Bekasi memiliki keseriusan akan hal itu.
Jadi kapan unit sekolah baru akan berdiri di Kota Bekasi?
Oleh: Redaksi