Site logo

Falya Dibilang Gizi Buruk, RS Awal Bros Bekasi Dinilai Mengada-ada

Pihak keluarga menilai penyataan Rumah Sakit Awal Bros Bekasi yang menyebutkan pasien bayi Falya Raafani (1,1) meninggal akibat kekurangan gizi tidak berdasar atau mengada-ada.

“Kami merasa dihina dengan pernyataan rumah sakit kepada wartawan bahwa putri kami meninggal karena gizi buruk,” kata ayah kandung pasien, Ibrahim Blegur di Bekasi, belum lama ini.

Menurut dia, sebelum pasien menderita diare dan menjalani perawatan di RS Awal Bros Bekasi, pihak keluarga sangat memperhatikan tumbuh kembang pasien.

“Bahkan kami memiliki keterangan Puskesmas setiap bulannya yang menyatakan Falya dalam kondisi tumbuh kembang yang baik,” katanya.

Ibrahim mengaku bahwa Falya semasa hidupnya selalu mengonsumsi Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan diperhatikan dengan seksama oleh keluarga.

“Bahkan istri saya sampai rela meninggalkan pekerjaannya untuk fokus menjaga anak di rumah,” katanya.

Sebelumnya, manajemen RS Global Awal Bros Bekasi membantah tudingan adanya malpraktik dalam peristiwa meninggalnya pasien Falya.

“Dari hasil audit Komite Medik ditemukan bahwa penyebab perburukan kondisi kesehatan pasien, bukan dikarenakan reaksi alergi (anafilaktik) dari obat antibiotik yang diberikan dokter berinisial Y,” kata juru bicara RS Awal Bros Bekasi Kuncoro Wibowo.

Sekadar diketahui, Falya meninggal pada Minggu (1/11/2015) pagi, usai mendapatkan suntikan antibiotik oleh perawat di RS Awal Bros Bekasi.

Falya dirawat sejak Rabu (28/10/2015) karena mengalami muntah-muntah dan buang air besar terus.

Pada Kamis (29/10/2015), kata Ibrahim Blegur, kondisi kesehatan Falya membaik. Namun pada siang hari perawat mendatangi Falya dan mengganti infus. Falya disuntik infus antibiotik.

Sejak itulah, kondisi kesehatan Falya menurun drastis. Falya kejang-kejang, mulutnya mengeluarkan busa, tubuhnya membiru, tangannya dingin, perutnya bengkak, dan terdapat bercak-bercak merah di kulitnya. (Res)

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment