Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) PT Jati Perkasa Nusantara menjadi sorotan usai insiden kebakaran di perusahaan tersebut. Apalagi peristiwa tersebut mengakibatkan 9 orang meninggal dunia dan 3 orang mengalami luka-luka.
Salah satu sorotan datang dari Komisi IV DPRD Kota Bekasi. Mereka dalam minggu ini berencana memanggil pihak manajamen untuk dimintai keterangan perihal peristiwa kebakaran sekaligus penerapan K3.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman mengatakan, akan ada beberapa hal yang akan menjadi pembahasan. Selai mengenai peristiwa kebakaran, DPRD juga akan mempertanyakan penerapan K3 perusahaan pakan ternak tersebut.
“Kita akan panggil manajemen untuk mengetahui persis kejadian kebakaran. Kemudian kita akan mempertanyakan K3 di perusahaan tersebut, apakah sesuai Standar Operasional (SOP) atau tidak,” kata dia.
Selain membahas perihal K3, Komisi IV juga akan membahas perihal penjaminan ketenagakerjaan di PT Jati Perkasa Nusantara. Hal ini guna memastikan, bahwa para korban nantinya mendapatkan hak-haknya sebagai korban.
“Bukan hanya K3 saja yang akan jadi pembahasan kami. Kami juga akan membahas soal penjaminan perusahaan terhadap karyawan atau pekerja mereka,” kata dia.
Ia juga berharap, kejadian yang menimpa PT Jati Perkasa Nusantara menjadi pembelajaran perusahaan di Kota Bekasi. Untuk lebih memperhatikan K3 guna memastikan keselamatan para pekerja.
“K3 harus jadi perhatian bersama semua perusahaan di Kota Bekasi. Apakah sudah sesuai dengan SOP internal perusahaan atau tidak, ini utuk meminimalisir kejadian serupa berulang,” kata dia.
Terakhir, politisi PKB tersebut mengucapkan belasungkawa terhadap para keluarga korban. Atas insiden kebakaran yang terjadi pada Jumat (1/11/2024).
“Atas nama Komisi IV DPRD Kota Bekasi saya menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya. Terutama kepada pihak keluarga yang menjadi korban dalam insiden kebakaran PT Jati Perkasa Nusantara,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.
Sekadar informasi kebakaran hebat menimpa PT Jati Perkasa Nusantara pada, Jumat (1/11/2024) diduga akibat ledakan di ruang produksi. Akibat peristiwa tersebut terdapat 9 orang korban meninggal dunia dan 3 orang mengalami luka-luka.
Hingga kini korban meninggal masih berada di RS Polri Kramat Jati guna diidentifikasi. Sedangkan 3 orang luka tengah menjalani perawatan di RS Ananda Kota Bekasi.
*Foto: Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman.