Seorang balita berumur 5 tahun bernama Nayla meninggal akibat terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD). Lambannya penanganan petugas kesehatan Pemerintah Kota Bekasi diduga turut memperburuk keadaannya.
Nayla meninggal di sebuah rumah sakit swasta di Kota Bekasi pada Senin (8/2/2016) malam setelah dirawat selama tiga jam. Ia anak pasangan Hadi Wilaya dan Ade Windar, warga Pangkalan Dua Rt 02 Rw 02, Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi.
“Nayla sempat diperiksa di Puskesmas Sumurbatu. Namun, petugas di sana meremehkan penyakit Nayla. Akhirnya kami membawanya ke rumah sakit swasta,” kata Lehman Susanto, kakek Nayla.
Menurut Lehman, ketika ia bertanya kapan pemerintah turun tangan secara serius, seorang pegawai Puskesmas Sumurbatu malah mengatakan ‘tidak perlu khawatir dengan demam berdarah karena belum termasuk kejadian luar biasa’.
“Di daerah kami, yang saya tahu, sudah ada enam orang yang dibawa ke rumah sakit akibat terserang demam berdarah. Satu di antaranya, cucu saya, meninggal. Kami meminta pemerintah tidak tinggal diam,” kata Lehman.
Dikatakan Lehman, warga tidak pernah melihat petugas kesehatan dari pemerintah datang ke daerahnya untuk memberikan semacam sosialisasi atau langkah antisipasi. (KBC-K1/Res)