Kekeringan yang masih melanda Kabupaten Bekasi membuat 1.485 hektar area persawahan mengalami kekeringan dan teracam puso.
“85 hektare sawah sudah mengalami kekeringan di beberapa wilayah pelosok, kategorinya masih ringan,” ujar Kasi Pertanian, Dinas Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bekasi, Ade Winata.
Menurutnya, sebanyak dua hektare lainnya mengalami kekeringan sedang. total luas area persawahan yang ditanami padi di Kabupaten Bekasi mencapai 27.993 hektare.
“Paling banyak berada di bagian utara Kabupaten Bekasi,” katanya.
Misalnya diwilayah Kecamatan Pebayuran, Babelan, Cabang Bungin. Usia padi rata-rata sudah mencapai tiga bulan, atau masuk masa panen. Saat ini, kata dia, pihaknya memberikan bantuan berupa pompa untuk mengairi sawah itu.
Selain itu, lanjut dia, sejumlah saluran irigasi yang mengairi persawahan mereka mulai mendangkal. Karena itu, air tak dapat mengalir ke sawah, sehingga harus dipompa.
“Sekali mompa, untuk tiga hari mengairi sawah tersebut,” ungkapnya.
Ade menambahkan, kebutuhan air untuk pertanian di Kabupaten Bekasi disuplai dari Waduk Jatiluhur melalui aliran Tarum Barat. Tapi, lantaran debit menurun, sehingga air diprioritaskan dikirim ke Jakarta untuk kebutuhan air baku, serta industri.
“Kebutuhan kita nomer empat, soalnya gratis, prioritas ke Jakarta untuk minum,” tegasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Bekasi Sahat Banjar Nahor mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap kecamatan-kecamatan yang dilanda kekeringan.
Pihaknya saat ini belum menggeluarkan darurat bencana atas kejadian kekeringan ini. Pasalnya, baru satu kecamatan yang melapor siaga kekeringan, yakni dibeberapa wilayah Kecamatan Cibarusah
Menurutnya, dikeluarkan status darurat kekeringan, minimal empat Kecamatan yang membuat laporan.
“Kami masih memantau, sampai hingga beberapa hari ke depan. Dan kami akan terus memantau,” tandasnya.
Sumber: Sindonews.com