Berita  

Cerita Wawan Kurniawan, Pemuda Cikarang yang Dibunuh Sadis

Avatar photo

Mayat Wawan Kurniawan (19) mengapung di aliran Kali Cibereum, Kampung Cibereum, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (22/7/2016) pagi sekira pukul 08.30.

Warga sekitar langsung mengerumuni penemuan mayat Wawan, yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir di pasar modern Plaza Roxy Cikarang.

“Sekitar jam 10.00, sejumlah polisi datang dan mengangkat mayat. Mereka membawanya ke rumah sakit. Katanya diotopsi,” kata Ahmadi (34), warga sekitar.

Saat ditemukan, pemuda yang diketahui merupakan warga Kampung Cibereum itu kondisinya mengenaskan: kedua tangannya, juga kakinya, terikat tali.

Wajah Wawan penuh luka memar. Pada lehernya, terkalung sebuah ikat pinggang. Jelas, dari awal, sudah bisa ditebak: Wawan merupakan korban pembunuhan.

“Kakinya diikat dengan tambang merah. Tangannya, diikat ke belakang menggunakan tali sepatu. Ada ikat pinggang di lehernya,” kata Kasubag Humas Polresta Bekasi, AKP Endang Longla, Kamis (28/7/2016).

Wawan terakhir kali mengenakan celana panjang berwarna cream dan kaos putih. Ia memiliki tato di punggung.

“Ada dua tato di punggungnya. Satu tato bergambar kepala anjing, satunya bergambar diamond dengan tulisan 25-12-97,” ungkap Endang.

Akhirnya terungkap

Polisi tidak membutuhkan waktu lama untuk mengungkap kasus pembunuhan itu. Dengan menyelidiki orang-orang sekitar Wawan, akhirnya polisi menangkap AA (15) dan FS (17).

“Masih ada satu lagi yang buron, yaitu A,” kata Kapolresta Bekasi Kombes Pol M Awal Chairuddin.

Dua pelaku, yang masih di bawah umur itu, akhirnya mengakui perbuatannya setelah polisi menginterogasi. “Motifnya dendam,” jelas Awal.

Menurut pengakuan pelaku, Wawan telah mengambil mesin motor AA dan kemudian dijual di jejaring sosial Facebook. AA, yang mengetahu ulah Wawan, naik pitam.

Bersama FS dan A, AA menyusun rencana untuk menghabisi Wawan. Satu pelaku berperan menjebak, seolah-olah menjadi pembeli mesin motor itu.

Mereka sepakat bertemu di tempat pemakaman umum di pinggir Kali Cilemahabang, pada 20 Juli 2016 malam.

Begitu bertemu di lokasi, AA cs langsung memukuli Wawan dan menginjak-nginjak. Tangan dan kaki Wawan diikat, kemudian lehernya dijerat dengan ikat pinggang.

“Mengetahui korban tewas, pelaku membuangnya ke sungai dan kabur,” kata Awal. (Res)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *