Cerita Detik-detik Terakhir Sebelum Preman Cibitung Alex dan Emon Tewas

SF, salah satu dari tujuh tersangka pembunuhan preman ‘Cibitung’ Alex dan Emon, bercerita tentang detik-detik terakhir tragedi mengerikan itu.

(Baca: Cerita Terungkapnya Pembunuhan Preman Cibitung Alex dan Emon)

SF, bersama tersangka SG, adalah orang yang mengajak Alex dan Emon mabuk di sebuah kafe di Kabupaten Bekasi sebelum pembunuhan berdarah itu terjadi.

Kepada polisi, SF mengaku berteman dekat dengan Alex dan Emon. Ia berperan sebagai penghubung antara korban dan tersangka.

“Saya tidak tahu tentang rencana pembunuhan itu. Saya hanya ditugaskan mengajak mereka mabuk kemudian mengantarkan ke suatu tempat,” kata SF di kantor Polresta Bekasi, Rabu (14/10/2015).

SF, yang merupakan tukang ojek, mengaku dibayar tersangka dengan imbalan Rp 200 ribu. Dari catatan polisi, tersangka SF dan SG merupakan mantan narapidana di Lapas Bulak Kapal (residivis 365).

“Saya dan SG cuma disuruh bawa korban ke lokasi kejadian. Setelah itu pulang,” kata SF.

Berjarak sekitar 10 meter dari lokasi, SF mengaku mendengar teriakan. Namun ia berpikir itu hanya candaan Alex dan Emon.

“Saya kira mereka bercanda karena tempatnya pun gelap,” kata SF.

Kapolresta Bekasi Kabupaten Kombes Pol Awal Chairuddin membenarkan jika SF dan SG hanya orang yang bertugas mengajak Alex dan Emon mabuk.

“Sepulangnya dari kafe tersebut, dalam keadaan mabuk, Alex dan Emon dihabisi oleh tersangka lain dengan menggunakan celurit,” kata Charuddin.

Menurut Chairuddin, pembunuhan tersebut telah direncanakan dengan matang. Ada yang bertugas mencekoki minuman keras, ada yang bertugas mamantau kondisi, dan ada yang bertugas mengeksekusi.

“Motifnya dendam. Alex dan Emon baru keluar dari Lapas Gunung Sindur Bogor pada Juli 2015. Pelaku membalas dendam atas pembunuhan yang dilakukan Alex dan Emon terhadap seorang bernama Aris pada 2013,” kata Chairuddin.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi masih memburu pelaku lain. Mereka masing-masing berinisial RD, MS, MB, RB dan NS.

Pengungkapan kasus ini bermula dari penemuan mayat tanpa identitas di pinggir sawah di Jalan Kampung Kedaung, RT 3 RW 2 Desa Kertamukti, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Selasa (22/9/2015) malam.

Kedua mayat tersebut ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan: tubuhnya bersimbah darah dan penuh luka bacokan senjata tajam. Tak jauh dari lokasi, ditemukan sebilah celurit.

Penemuan mayat itu pun menjadi buah bibir warga sekitar. Ada yang menduga, mereka berkelahi lalu tewas semuanya. Ada pula yang menduga mereka dihabisi ‘kelompok lain’.

Dari penelusuran polisi, masing-masing dari mereka bernama Jayadi alias Alex (35) warga Kampung Gombang, Sukakerta, Sukawangi, Bekasi dan Arifin alias Emon (31), warga Kampung Kalen Kramat, Setiabudi, Sukawangi, Kabupaten Bekasi. (Res)

Tinggalkan komentar