Seorang penyalur tenaga kerja, lebih tepatnya calo pabrik, dilaporkan ke kantor Polresta Bekasi pada Rabu (18/11/2015). Ia diduga menipu sejumlah orang dengan modus menjanjikan korbannya akan mendapatkan pekerjaan.
Siang itu, sejumlah korban, sekitar 10 orang, datang ke kantor polisi menggunakan bus dari Majelengka, Jawa Barat. Mereka melaporkan pria berinisial WR, warga Desa Danauindah, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Seorang pelapor, Wildan (27), mengaku telah menyerahkan uang Rp 3,8 juta kepada pelaku pada tiga bulan yang lalu. Mereka bertemu di kampung halaman. Berharap cepat kerja, Wildan pun menurut saja apa yang disarankan pelaku.
“Saya sudah beberapa kali mengikuti tes kerja, tapi tidak diterima-terima juga. Menginapnya di rumah dia. Semacam wisata keliling perusahaan saja sebenarnya,” kata Wildan.
Menurut dia, biaya yang dipatok pelaku beraneka ragam. Ada yang Rp 3,5 juta, Rp 4,5 juta dan Rp 2,5 juta. Tidak ada perjanjian tertulis.
“Cuma dikasih kwitansi saja. Dia bilang mau kembalikan uangnya kalau saya tidak dapat kerja. Tapi itu melalui lisan saja,” katanya.
LT, pelapor perempuan, punya cerita yang lebih mengejutkan. Menurut dia, pernah ada seorang pencari kerja yang mau berhubungan seks dengan pelaku demi mendapatkan pekerjaan.
“Jadi saya lihat dia masuk kamar teman saya. Ternyata di dalam mereka begituan (berhubungan seks). Teman saya cerita,” ungkap LT.
“Waktu itu saya rekam (pengakuan korban). Sayangnya rekaman itu hilang karena handpone yang buat merekam sudah saya jual dan tidak sempat saya pindah,” katanya.
LT mengungkapkan, pelaku memang kerap ‘sembrono’ di hadapan para korban. Misalnya, kata dia, pelaku hobi telanjang di dalam rumah. “Dia bilang langsung ke saya sering nidurin pencari kerja,” katanya.
Para pelapor berharap pihak kepolisian bisa menyelesaikan kasus tersebut. “Kami tidak ingin ada banyak korban lagi,” kata LT. (Res/RA)