Polda Metro Jaya membantah ada aksi penutupan Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jumat (30/10/2015) siang, oleh buruh.
“Isu penutupan tol di Cibitung oleh buruh tidak benar. Tolong bantu luruskan berita yang berkembang,” kata juru bicara Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Iqbal mengatakan, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian sudah menghubungi Kapolres Bekasi Kombes Pol M Awal Chairuddin mengenai isu tersebut.
Menurut Iqbal, saat buruh Bekasi bertolak ke Jakarta, mereka melihat truk terguling di ruas tol kilometer 14. Mereka kemudian turun dari bus dan menolong.
“Buruh-buruh tersebut turut membantu evakuasi karena ada truk yang terguling. Mereka membantu bersama-sama dengan polisi di TKP,” kata Iqbal menceritakan.
Gara-gara kecelakaan truk bermuatan tanah tersebut, kata Iqbal, jalan tol macet total. Para pengendara, yang melihat buruh berhamburan, mengira ada demonstrasi.
“Jadi begitu ceritanya. Buruh turun ke jalan tol bukan untuk menutup, melainkan membantu mengevakuasi truk,” katanya.
Petugas Jasa Marga Traffic Information Center Mutia di Kota Bekasi saat dihubungi mengatakan, jalan tol sudah bisa dilalui sejak pukul 11.30.
“Sebelumnya memang macet. Banyak kendaraan yang parkir di pinggir pintu tol. Sejak pukul 11.30 sudah normal,” katanya.
Amir Mahfudz, koordinator buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Bekasi, mengatakan ada 10.000 buruh wilayah setempat yang bertolak ke Istana Negara.
(Baca lengkap: Buruh Bekasi Kompak Tolak RPP Pengupahan)
Menurut Amir, buruh berdemonstrasi untuk menolak Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan yang disahkan pada 23 Oktober lalu. (Res)