Badan Narkotika Nasional (BNN) mengajak media massa turut serta memerangi peredaran narkoba di Indonesia.
Peran aktif media massa, diharapkan berdampak pada penurunan jumlah pengguna narkoba.
“Media punya peran besar untuk merubah pola pikir masyarakat. Yang terpenting media mau menginformasikan stop narkoba,” ujar Direktur Advokasi BNN, Farida Oktoris, dalam seminar antinarkoba yang digelar Amik Bina Sarana Bina Informatika, Jakarta Timur, belum lama ini.
Selain media massa, semua lini juga harus ikut aktif memerangi narkoba. Apalagi saat ini, Indonesia berstatus darurat narkoba.
“Berdasarkan data dari BNN jumlah pengguna narkoba di Indonesia saat ini mencapai 4 juta orang lebih,” kata dia.
Sementara itu Senior Redaksi LKBN Antara, Aat Surya Syafaat berharap BNN memberikan pemahaman kepada wartawan. Sebab tidak semua wartawan memahami aspek teknis dalam kasus narkoba.
“Perlu adanya pemahaman yang utuh, sehingga tidak terjadi kesalahan saat membuat berita berkenaan dengan kasus narkoba. Kalau perlu BNN menggelar media visit kepada sejumlah media, sehinga terbangun komunikasi dalam rangka mengkampanyekan perang terhadap narkoba,” kata dia, yang juga hadir sebagai pembicara dalam seminar.
Direktur BSI, Aji Notoseputro mengatakan, kampusnya ikut konsen dalam memberantas narkoba. Ia juga tidak menampik, kalau kampusnya menjadi sasaran empuk para pengedar narkoba.
“Peran kami dalam upaya pencegahan, adalah dengan membentuk Korps Mahasiswa Anti Narkoba di seluruh kampus BSI. ini bisa dijadikan pilot project. Bagi kami, pencegahan yang efektif bila dilakukan sesama teman, bukan dari struktural kampus,” ujarnya.(Adi Talor)