Bersama Warga, Polsek Setu Sulap Rumah Janda Nenek Onih

Rumah Nenek Onih, 65 yang terelatak di RT 02, RW 03, Kampung Ciranji Barat, Desa Ragemanunggal, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi kini sudah berubah total.

Rumah yang tadinya tidak layak huni itu, kini sudah menjadi rumah layak huni setelah direnovasi oleh pihak Desa Ragemanunggal, warga sekitar, Bhabinkamtibmas Polsek Setu, Babinsa dan Karang Taruna.

“Saya sangat berterimakasih kepada Kepolisian Setu dan semua pihak yang terlibat, karena sudah memperbaiki rumah saya menjadi bagus, gak kaya dulu lagi,” ujar Nenek Onih, sembari tak kuasa menahan haru, Jumat (25/12).

Kepada wartawan, Nenek Onih bercerita soal rumah berukuran 4×5 meter miliknya saat kondisinya rusak dan tak terawat. Rumah panggung yang jauh dari layak itu, hanya berdinding bilik dan beralaskan papan. Seringkali saat hujan datang, Nenek Onih harus rela kedinginan, akibat hembusan angin yang masuk melalui celah-celah bilik.

 

IMG-20151225-WA002

 

“Waktu rumah saya masih gubuk, sering bocor kalo hujan datang. Ditambah lagi udara dingin yang masuk dari dinding bilik yang berlubang,” kata Nenek Onih.

Meski begitu, Nenek Onih kerap menepis keinginannya untuk memiliki rumah bagus dan layak huni. Dirinya sadar, dengan kondisi ekonominya yang serba kekurangan, membuat keingannanya itu menjadi tidak mungkin terwujud.

“Memang dari dulu maunya bisa bangun rumah, tapi dari mana uangnya, orang buat sehari-hari aja saya pas-pasan,” ujarnya.

Namun siapa sangka, harapan Nenek Onih untuk merenovasi rumahnya kini menjadi kenyataan. Dengan bantuan dari semua pihak yang prihatin dan peduli terhadapnya, Nenek Onih kini dapat menikmati sisa hari tuanya tanpa harus merasakan dinginnya udara malam ataupun khawatir akan kebocoran lagi.

“Iya Alhamdulillah banget, mimpi saya buat punya rumah bagus sekarang tercapai,” tuturnya.

IMG-20151225-WA003

 

Meskipun bedah rumah Nenek Onih dilakukan bertepatan dengan berlangsungnya ibadah Natal umat Kristiani di wilayah setempat, namun hal itu tidak menganggu pengamanan yang dilakukan aparat kepolisian.

“Ya, intinya bagaimana cara kami membagi waktu agar pembangunan rumah Nenek Onih dan pengamanan ibadah kaum Nasrani bisa sama-sama berjalan,” kata Kepala Unit (Kanit) Binmas Polsek Setu, Ipda Dessy Yulhasri.

Dessy mengaku, biaya yang dikeluarkan untuk membangun rumah Nenek Onih berasal dari swadaya masyarakat, dibantu pihak kecamatan dan kelurahan yang terkumpul sebesar Rp 16juta.

“Banyak yang menyumbang, diantaranya Kepala Desa Sopyan, Bhabinkamtibmas Bripka Ugi Handoko, Ketua Karang Taruna Karta Sasmita ditambah dengan partisipasi masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Ia pun berharap apa yang telah diterima Nenek Onih bisa bermanfaat. Dan hal serupa bisa diterima oleh masyarakat lain yang membutuhkan bantuan serupa.(Flx)

Tinggalkan komentar