Presiden Jokowi ingin Indonesia menjadi poros maritim. Salah satu hal yang mengganjal hati Presiden adalah pencurian ikan. Di sisi lain, nelayan kita masih miskin.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti punya obsesi untuk membuat jaya laut Indonesia. Berikut kami rangkumkan;
1. Mendata Semua Kapal yang Beredar
Menteri Susi ingin semua kapal penangkap ikan di perairain Indonesia didata, lengkap dengan nama perusahaan dan pemiliknya serta status izin operasinya.
“Saya sedang menghimpun semua jumlah kapal penangkap ikan yang ada di seluruh Indonesia. Lengkap dengan nama pemiliknya,” kata Menteri Susi.
2. Pemerintah dan Masyarakat Mengawasi Laut
Belum lama ini, Menteri Susi menggelar rapat bersama TNI dan Polri. Ia terkejut karena kapal patroli laut sangat sedikit jumlahnya yang beroperasi. Pantas saja, banyak pencuri ikan.
Ia ingin kapal patroli tersebut ditingkatkan jumlahnya, juga teknologinya. Ia pun meminta semua pihak yang melihat ada pencurian ikan, segera melaporkan. “Saya ingin semua awasi,” katanya.
3. Mensejahterakan Nelayan Indonesia
Menurut Menteri Susi, arah kebijakan jangka panjangnya adalah meningkatkan kesejahteraan nelayan dengan berlandaskan hasil laut sendiri.
“Saya mau menginventarisir seluruh problem agar kita bisa segera membuat satu kebijakan jangka panjang.”
4. Distribusi Hasil Laut yang Cepat
Menurut Menteri Susi, persoalan penjualan hasil ikan Indonesia adalah pada distribusi yang lambat. Jika ikan lambat didistribusikan, maka kerugian nelayan semakin besar.
Untuk itu, ia ingin jalur distribusi hasil laut harus ditunjang dengan infrastruktur yang memadai. Tidak mustahil jika nanti banyak bandara untuk “menerbangkan” hasil laut.
5. Menjaga Kelangsungan Hidup Biota Laut
Menteri Susi akan menerapkan kebijakan berupa larangan nelayan menangkap kepiting dan lobster yang masih bertelur. Ia ingin, kedua biota laut yang populasinya semakin sedikit ini dijaga.
“Hanya karena kenikmatan makan kepiting telur lalu ditangkap begitu? Kita harus stop buying and killing,” katanya. (Res)