Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, memilih Djarot Saiful Hidayat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Sebelumnya, mengemuka nama Boy Sadikin dan Sarwo Handayani.
Ada beberapa alasan mengapa Ahok akhirnya memilih mantan wali kota Blitar itu.
1. Tidak Mau Ambil Risiko
Masa kepemimpinan Ahok tinggal 3 tahun. Ia tidak mau berisiko mengambil orang yang belum teruji. Djarot berpengalaman memimpin Blitar 10 tahun.
“Tentu dia paham mengatur kota dan bisa menjadi sparring partner,” kata Ahok seperti dikutip Majalah Tempo, belum lama ini.
2. Mirip Jokowi
Dari beberapa sisi, Djarot mirip Jokowi. Keduanya wali kota terpilih selama dua periode. Mereka juga dari PDI Perjuangan. Dan, yang paling penting, Djarot jujur.
“Saya sampaikan mau saya (kepada Megawati). Djarot itu mirip Jokowi, tapi kurang terekspos.”
3. Sama-sama Pejabat Kere
Ahok mengenal Djarot pada 2006 saat keduanya sebagai kepala daerah diundang ke Tiongkok. Dari situ, Ahok tahu, sosok Djarot sama seperti dirinya. Sama-sama “kere”.
“Habis acara, semua pergi belanja. Kami berdua ngobrol, lalu tidur.”
4. Ingin Beradu Ilmu
Ahok tidak ingin wakilnya hanya menjadi ban serep saja. Ia ingin sang wakil bisa berlaku menjadi gubernur yang membuat program pembangunan.Djarot dinilai cocok untuk hal ini.
“Jadi nanti kami adu ide. Berantem ide di belakang layar, bukan di media.” (Res)