Direktur Investigasi Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Ucok Syk mempertanyakan jumlah utang di PD Migas Kota Bekasi yang mencapai Rp 6.943.312.244 seperti yang tertera dalam laporan keuangan perusahaan plat merah tersebut pada tahun 2013.
Menurutnya, utang yang ada tidak rasional mengingat selama ini PD Migas belum beroperasi dan tidak menghasilkan pendapatan untuk daerah.
“Dari data laporan keuangan PD Migas yang kami terima disitu tercatat ada utang jangka panjang senilai Rp 6 miliar, pertanyaanya uangnya itu untuk apa saja. Kan perusahaan sama sekali belum beroperasi,” ujarnya.
Lanjut, dia meminta pihak Direksi BUMD untuk menjelaskan kepada publik perihal penggunaan uang utang tersebut.
“Kita minta kejelasan akan itu, direksi harus bisa menjelaskan itu kepada publik,” kata dia.
Selain itu, dirinya meminta agar pihak-pihak berwenangan bertanggungjawab perihal uang tersebut.
“Ini harus jelas siapa yang bertanggungjawab. Jangan sampai uang ini kemudian menjadi tanggungan APBD Kota Bekasi,” kata dia.
Ia juga meminta penegak hukum baik Kejaksaan Negeri Bekasi ataupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan mengusut penggunaan anggaran yang dinilai janggal.
“Ini jelas janggal sekali makanya kami meminta penegak hukum turun untuk mengusut adanya indikasi penyimpangan anggaaran,” pungkasnya. (Ical)
