Token Listrik Bikin Berang Anggota Dewan Kota Bekasi

Listrik pascabayar aliast token bikin berang masyarakat Kota Bekasi hingga wakil rakyat.

Anggota DPRD Kota Bekasi, Sarni Ruminta Sihombing misalnya, merasa kesal pasalnya setiap dirinya membeli token listrik, pihaknya merasa tidak mendapatkan jumlah KWH yang sesuai dengan nominal yang ia bayarkan.

Untuk pembelian senilai Rp500 ribu misalnya, ia hanya mendapatkan kuota listrik sebesar Rp300 ribu. Menurutnya, selesih tersebut terlalu tinggi dan sangat merugikan dirinya.

“Sebulan saya ngisi itu sampai empat kali. Kalau setiap isi ada selisih Rp200 ribu berarti satu bulan saya rugi Rp800 ribu,” ujarnya, geram.

Seharunya kata dia, dengan membeli listrik seharga Rp500 ribu, ia juga harus mendapatkan harga yang sama. Sama seperti ketika membeli pulsa HP.

“Kaya pulsa HP ajahlah kita beli Rp50 ribu ya dapatnya segitu juga meskipun bayarnya sampai Rp52 ribu. Token harusnya begitu juga. Kalau kita beli Rp500 ribu dapatnya ya segitu, gak papa misal bayarnya harus nambah. Jangan kaya sekarang gak jelas banget,’ kata dia.

Sementara Galuh, salah seorang warga Bekasi Selatan juga mengeluhkan soal token. Menurutnya, sudah hampir dua minggu, token yang ia beli mengalami penurunan jumlah KWH.

Token Rp20 ribu misalnya, yang tadinya isinya 1.800 kini isinya cuma 1.200.

“Turunnya sampai 600 KWH. Berarti ada kenaikan tarif, tapi setahu saya tarif listrik tidak mengalami kenaikan,” kata dia. (Ical)

Tinggalkan komentar