Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi, Yayan Rudianto mengkritik proses seleksi direksi PD Migas Kota Bekasi yang terkesan tertutup dan penuh kerahasiaan.
Padahal menurutnya, seleksi calon direksi PD Migas mesti terbuka dan melibatkan banyak pihak mulai dari DPRD Kota Bekasi, pembayar pajak dan masyarakat Kota Bekasi.
“Jadi seleksi PD Migas Kota Bekasi harus secara terbuka, jangan tiba tiba sudah ada muncul nama nama calonya, karena PD Migas adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Kota Bekasi, milik masyarakat,jadi harus terbuka,”ujarnya.
Dirinya juga mengkritik munculnya nama-nama kader partai politik yang saat ini dinyatakan lulus seleksi administrasi seperti Sutriyono (PKS), Heri Budisusetyo (Golkar) yang telah ditetapkan lolos seleksi administrasi untuk pos Direktur Utama. Begitu juga untuk pos Direktur Umum dan Keuangan, ada Eka Widiyani (PKS) dan Syarifudin Merin (Golkar).
“Harusnya itu bukan kader partai yang mengisi jabatan di BUMD. Harus orang yang profesional di bidangnya sehingga bisa menghasilkan keuntungan dan berkontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD),” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji yang dikonfirmasi melalui pesan singkat urung menjawab persoalan seleksi direksi PD Migas.
“Coba telpon Bambang Kabag Ekbang, dia lebih tau dan seluruh teknisnya yang tau di bagian Ekbang,” kata pria yang menjabat sebagai Ketua Tim Seleksi calon direksi PD MIgas Kota Bekasi. (Ical)