Ambruknya tanggul saluran Tarum Barat, Teluk Jambe, Karawang pada Kamis (13/11) silam berdampak pada pelanggan Perusahaan Daera Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi. Terhitung empat hari lamanya warga Bekasi yang mengandalkan jaringan air PDAM kesusahan air.
Warga bahkan terpaksa harus membeli air atau mengambil air dari tetangga yang bukan pelanggan perusahaan plat merah milik Kota dan Kabupaten Bekasi tersebut.
Menurut Endah (53), warga Kelurahan Wangun Harja, Cikarang Utara, empat hari terakhir ini dirinya mengambil air di tetangga yang memiliki sumur.
”Untuk air minum, saya membeli air galon,” tutur Endah.
Pelanggan yang mendapat pasokan air dari Kantor Cabang Cikarang Selatan, Cibarusah, Cikarang Utara, Lemah Abang, Tambun, Rawalumbu dan Bekasi Kota turut merasakan dampaknya.
Pasokan untuk pelanggan yang dilayani Kantor Cabang Tambun, Rawalumbu, dan Bekasi Kota berangsur mulai pulih seiring dengan dibukanya pintur air yang mengalirkan air baku dari Kali Cikarang.
“Namun per hari ini, Sabtu (15/11), pasokan air baku dari Kali Cikarang juga menyusut sehingga distribusi kembali terganggu,” ujar Humas PDAM Tirta Bhagasasi, Endang Kurnaen.
Endang mengatakan kerusakan yang terjadi di luar wilayah kerja PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, sehingga pihaknya hanya bisa menunggu dilakukannya perbaikan.
Akan tetapi menurut informasi, Perusahaan Jasa Tirta II akan menambal tanggul yang jebol tersebut.
“Mudah-mudahan saja pengerjaannya lancar sehingga pasokan air baku kembali normal dan distribusi air bersih ke pelanggan juga lancar kembali,” katanya. (Ant/KCM)