Komitmen Pemkab Bekasi terhadap pendidikan nampaknya patut dipertanyakan. Hal ini merujuk pada fakta didiamkannya bangunan SMP Satu Atap di Desa Sidang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi dalam kondisi rusak parah.
Ironisinya sekolah tersebut sudah delapan tahun dibiarkan dalam kondisi rusak bahkan hingga ada satu bangunan kelas yang ambruk akibat termakan usia.
Proses belajar mengajar di sekolah tersebut mau tidak mau harus dihentikan. Para pelajar terpaksa harus menjalankan kegiatan belajar mengajar di SD yang lokasinya dekat dengan SMP Satu Atap.
“Sekolah sudah tidak bisa digunakan untuk belajar. Setiap harinya kami numpang,” ujar Ketua Komite SMP Satu Atap, Sukarman, Jumat (15/5).
Pihak sekolah menurut Sukarman sudah beberapa kali mengajukan bantuan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi akan tetapi sampai detik ini belum ada respon.
“Bantuan sudah kami ajukan. Tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda kita bakal dapat bantuan,” kata dia.
Salah seorang murid bernama Riri, berharap agar Pemkab Bekasi segera melakukan perbaikan sekolahnya. Ia tidak ingin setiap hari harus numpang di SD.
“Pengen banget bisa diperbaiki. Bosen juga kalau tiap hari numpang,” ungkap Riri, seraya diamini guru-guru yang mengajar di sekolah tersebut.
Sedikit informasi yang dimaksud dengan SMP satu atap yakni sekolah SMP yang digabung dengan sekolah SD dengan menyatukan sumber daya yang ada. (Maulana)