Kepolisian Republik Indonesia akan menjadikan Kota Bekasi sebagai kota percontohan bagi sekolah Pancasila. Demikain disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karompenmas) Divisi Humas Polri, Brigadir Jendral Boy Rafli Ahmad.
Rencananya kata dia, Sekolah Pancasila tidak hanya diterapkan di tingkat SMA, namun akan menyeluruh sampai ke tingkat SD/MI.
“Di Bekasi akan dilanjutkan secara menyeluruh, bahkan akan diprioritaskan menjadi program ekstrakulikuler pilihan,” ungkapnya di Balai Patriot Komplek Kantor Pemerintahan Kota Bekasi, Kamis (21/8).
Dalam porsinya, Polri hanya mendukung penegakan hukum. Hal ini diwujudkan dalam menjadikan Pancasila sebagai sumber hukum.
“Ini memang penting diajarkan pada pemuda pemudi, sehingga kejahatan yang ada di antara kalangan pelajar tidak terjadi,seperti tidak ada tauran tidak ada narkoba, dan tidak menyakiti orang lain,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Encu Hermana menjelaskan bahwa sebenarnya pihaknya telah memasukan nilai-nilai Pancasila dalam Kurikulum Tematik Tahun 2013 di seluruh sekolah Kota Bekasi.
“Ini hanya masalah nama, aktifitasnya sudah ada, namun penerapannya baru dilakukan dalam Sekolah Pancasila,” jelasnya.
Untuk itu, program Sekolah Pancasila akan akan segera diterapkan di seluruh sekolah di Kota Bekasi pada tahun ini.
“Hari ini baru mulai Bimtek, kita upayakan ada di seluruh sekolah di Bekasi, mulai dari 2 tahun ajaran ini,” tukasnya.
Polri berencana membuat 500 klinik Pancasila tiap tahun di seluruh SMA di Indonesia. Hal ini dilakukan guna membentengi pemuda dalam menghadapi pengaruh sosial yang ada.
Pemahaman baik soal Pancasila, menurutnya, membatu pemuda memahami nilai-nilai yang diantut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga, hal ini menjadi imunitas, jika fenomena ISIS kembali terjadi di masa mendatang. (MTR)