Seorang perempuan ditemukan tewas dalam keadaan telanjang atau bugil di sebuah rumah kontrakan di Jalan Pangkalan Satu, Bantargebang, Kota Bekasi.
Mayat tersebut diketahui bernama Sawitri (41). Ibu beranak dua itu bekerja di daerah sekitar dan tinggal seorang diri di rumah kontrakan. Sedangkan suami dan anaknya tinggal di Bogor.
Penemuan mayat Sawitri bermula saat sang suami, Darwat (41), menengoknya pada Kamis (24/9/2015) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Ia mengetuk pintu rumah kontrakan istrinya beberapa kali.
Tak ada jawaban, Darwat kemudian kemudian memegang gagang pintu berusaha masuk. Ternyata, begitu didorong, pintu tidak terkunci. Di situlah Darwat mengetahui sang istri terlentang kaku tak bernyawa dalam keadaan tanpa busana. Wajah Sawitri pucat kebiru-biruan.
“Saya panik. Saya langsung menghubungi ketua RT setempat untuk meminta bantuan,” kata warga asli Pacitan Jawa Timur itu di lokasi kejadian, kemarin.
Menurut Darwat, ia sudah galau sejak Rabu (23/9/2015) malam karena sang istri sulit dihubungi via ponsel. Mereka terakhir berkomunikasi pada Rabu sekitar pukul 18.00. Dalam pembicaraan itu, Sawitri meminta dibelikan pulsa Rp 10.000.
“Setelah membelikan pulsa, saya menghubungi lagi untuk memastikan sudah terkirim atau belum. Istri saya tidak mengangkat telepon dari saya,” kata Darwat merasa sedih.
Menurut Darwat, Sawitri mengontrak di Bantargebang sejak dua bulan yang lalu atas keinginan sendiri dengan alasan agar tidak jauh dari tempat kerja. Sedangkan Darwat tetap kerja di Bogor sembari mengurus anak-anak.
“Istri saya kerja di Sophie Martin Bantargebang. Saya tetap di Bogor bersama anak-anak. Kebetulan libur, jadi saya jenguk ke Bekasi. Istri saya tidak pernah mengeluh sakit,” kata Darwat.
Tidak ada tanda kekerasan
Hasan, warga sekitar, mengaku mendengar suara gaduh di kontrakan Sawitri pada Rabu malam. Ia menduga Sawitri dibekap karena saat ditemukan dalam kondisi mulut menganga dan sepintas tidak ada tanda-tanda kekerasan, seperti berdarah atau lebam.
“Saya dengar ada suara gaduh malam-malam. Saya kira tidak ada ada apa-apa. Saya kaget begitu esoknya ternyata dia meninggal,” kata Hasan menyesali.
Menurut Hasan, barang-barang berharga di rumah kontrakan Sawitri masih ada. Bahkan, ketika mayat ditemukan, kipas angin dan televisi masih menyala.
“Selama ini dia jarang berinteraksi dengan warga. Sesekali dia terlihat keluar membeli makan,” kata Hasan.
Berdasarkan pantauan kami, sekitar lokasi kejadian tampak sepi. Tidak ada tetangga kontrakan yang berjejeran, seperti layaknya rumah-rumah kos. Hingga sekarang, kematian Sawitri masih menjadi taka-teki. Polisi masih berusaha mengungkap cerita ini. (Res)