Meski banyak anggota partai politik yang mencalonkan diri sebagai calon direksi PD Migas Kota Bekasi, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengaku tidak mempersoalkan hal itu kendati hal tersebut disorot. Bahkan orang nomor satu di Kota Bekasi itu, justru menganggap itu sah-sah saja.
“Kalau soal persepsi mah itu kan pendapat, ya biarkan saja, selama belum ada implikasi kerugian tidak masalah, namanya juga pendapat, “kata dia.
Toh kata dia, nantinya akan diuji apakah calon-calon yang ada mememiliki kemampuan atau tidak dalam mengelola BUMD.
“Kita lihat umpama si (A) dan si (B) dari partai tertentu ternyata mampu dan punya kompetensi welcome saja,”katanya.
Seperti diketahui, ada 5 orang calon direksi yang lolos seleksi administrasi calon direksi PD Migas yang berlatar belakang politisi. Di pos Direktur Utama ada Sutriyono (PKS) dan Heri Budisusetyo (Golkar) dan Elit Nurlitasari mantan politikus Nasdem. Sedangkan di pos Direktur Umum dan Keuangan ada Eka Widyani (PKS) dan Syarifudin Merin (Golkar).
“Golkar itu partainya Wali Kota Bekasi sedangkan PKS partainya Wakil Wali Kota Bekasi. Jelas sudah ada indikasi bagi-bagi jatah kekuasaan yang dilakukan oleh Kepala Daerah,” kata Direktur Investigasi Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA).(NDI)