Perum Bulog akan menyalurkan sebanyak 1.600 ton beras untuk rumah tangga miskin (raskin) khusus untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya guna meredam lonjakan harga.
Jumlah tersebut menjadi bagian dari 300 ribu ton raskin yang diinstruksikan pemerintah untuk disalurkan bulan ini.
Direktur Utama Bulog Lenny Sugihat mengaku langsung menginstruksikan jajarannya untuk secara bertahap menyalurkan raskin sebanyak 300 ribu ton tersebut.
“Kemarin kami salurkan 25 ribu ton raskin, dan 2 ribu ton beras. Khusus Jakarta dan sekitarnya, kami sudah siapkan 98 truk untuk mendistribusikan 1.600 ton raskin tersebut ke beberapa titik,” kata Lenny dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Kamis (26/2).
Lenny merinci, sebanyak 20 truk raskin digerakkan untuk DKI Jakarta, 15 truk untuk Karawang dan Bekasi, 10 truk untuk Tangerang, 10 truk untuk Kabupaten Bogor, 50 truk untuk Kota Bogor, lima truk untuk Kota Depok, tiga truk untuk Serang, dan 10 truk untuk Kabupaten Lebak.
“Selain itu kami juga menyiapkan 20 truk untuk operasi pasar di Jadetabek, yang akan melayani 58 titik pemukiman dan 12 pasar tradisional,” jelasnya.
Dengan demikian, Lenny mencatat sejak Januari sampai akhir Februari 2015 ini Bulog telah menyalurkan raskin sebanyak 531 ribu ton.
“Sejak Januari–Februari 2015 telah disalurkan raskin sebanyak 175 ribu ton, dan operasi pasar beras sebanyak 56 ribu ton dan tambahan 300 ribu ton yang disalurkan bertahap mulai kemarin,” kata Lenny.
Bulog menargetkan sebanyak 15,53 juta rumah tangga sasaran (RTS) bisa membeli 300 ribu raskin tersebut dengan alokasi 15 kilogram (kg) per RTS setiap bulan dengan nilai pembelian hanya Rp 1.600 per kilogram.
“Raskin ini kan komitmen pemerintah untuk stabilisasi harga dan menjaga daya beli masyarakat. Selain tentunya untuk mengurangi beban pengeluaran penerima raskin melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan khususnya beras,” terangnya.
Sementara, Lenny melanjutkan, program operasi pasar bertujuan untuk menyediakan beras bagi masyarakat berpendapatan rendah dengan harga jual eceran tertinggi Rp 7.400 per kg di Pulau Jawa, dan Rp 7.500 per kg di luar Pulau Jawa.(Net)