Tingginya harga pupuk non subsidi di Kabupaten Bekasi yang mencapai Rp 350 ribu per kuintal membuat para petani kelimpungan.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Farid Setiawan mengatakan, tingginya harga pupuk membuat pengeluaran petani melonjak.
“Otomatis pengeluaran petani melonjak karena mereka harus membeli pupuk non subsidi yang harganya tinggi,” ujarnya, Rabu (28/1).
Dengan situasi semacam ini, ia berharap pemerintah pusat kembali meluncurkan pupuk bersubsidi untuk petani.
“Kami sudah mengajukan kepada pemerintah pusat sebanyak 22 ton pupuk bersubsidi. Tapi kami tidak tahu kapan pupuk tersebut akan turun,” kata dia.
Ditegaskan olehnya, untuk urusan pupuk dinas sifatnya sebatas pengajuan semata.”Semua urusannya pusat. Nah kapan datangnya kami belum tau sampai saat ini,” kata dia.
Seperti diketahui, para petani membutuhkan pupuk hingga 4 sampai 5 kuintal untuk satu kali tanam dengan luasan lahan 1 hektar. (Ical)