Anggota DPRD Kota Bekasi, Haeri Parani mendukung adanya upaya revitalisasi pasar milik Pemkot Bekasi selama sumber dananya dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Menurutnya, APBD Kota Bekasi yang tergolong besar amat sangat cukup untuk membiayai revitalisasi pasar tradisional.
Selain itu, banyak pula keuntungan yang didapat oleh pedagang bila mana revitalisasi dibiayai Pemkot Bekasi. Salah satunya, pedagang tidak wajib membeli kios melainkan hanya membayar retribusi saja setiap harinya.
“Tentu keuntunganya banyak untuk pedagang kita. Dan justru ini bisa membuat pasar-pasar maju dan pedagangnya sejahtera. Lagi pula kita punya kemampuan membiayainya,” kata dia, Kamis (21/7/2022).
Ia justru menolak keras revitalisasi pasar milik Pemkot Bekasi yang diserahkan kepada pihak ketiga.
“Dari awal saya menolak keras revitalisasi pasar diserahkan kepada pihak ketiga karena ini hanya merugikan pedagang,” kata dia.
Selain merugikan pedagang, revitalisasi pasar oleh pihak ketiga hanya akan memberatkan pedagang.
“Faktanya revitalisasi pasar oleh pihak ketiga banyak memberatkan pedagang. Mereka harus diberatkan dengan biaya membeli kios yang mahal hingga sistem pembelian kios yang dilakukan via cicilan perbankan,” kata dia.
Di tengah semakin menjamurnya pasar modern, membuat posisi pasar tradisional tersingkir, Haeri menilai kebijakan revitalisasi dengan menggandeng pihak ketiga tidaklah relevan.
“Paling tepat itu jika biaya revitalisasi menggunakan APBD dari pada pihak ketiga,” pungkasnya.
Sekadar informasi, jumlah pasar tradisional milik Pemkot Bekasi ada 15 pasar. Dimana sebanyak 7 pasar dikelola oleh swasta diantaranya, Pasar Pondokgede (Pertokoan Pondokgede), Atrium Pondokgede, Pertokoan Kranji, Pertokoan Bekasi atau Pasar Proyek, Pasar Baru Bekasi, Pasar Teluk Buyung dan Pasar Kranggan.
Sedangkan 4 pasar lagi sedang dalam proses revitalisasi pihak swasta antaralain, Pasar Bantargebang, Pasar Kranji, Pasar Jatiasih, Pasar Kranji Baru.
Adapun 4 pasar yang dikelola sendiri oleh pihak Pemkot Bekasi yaitu, Pasar Wisma Jaya, Pasar Harapan Jaya, Pasar Wisma Asri dan Pasar Bintara.(Adikarya/Setwan)