Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kota Bekasi angkat bicara mengenai dugaan reses fiktif yang dilakukan sejumlah anggota DPRD Kota Bekasi.
Sekretaris DPC Gerindra Kota Bekasi, Boy David Taga menegaskan, partainya akan mengambil langkah tegas bila mana ada anggota dewan dari Gerindra yang melakukan tindakan melanggar hukum tersebut.
Menurutnya, selama ada bukti kuat, Gerindra akan menindaklanjuti temuan itu dan akan membawa kasus tersebut sampai ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai.
“Jelas, bila ada bukti kuat, kami akan tindak tegas dan memprosesnya ke DPP,” tegas Boy David Taga kepada Klik Bekasi, Kamis (24/3/2016).
Gerindra, kata dia, juga membuka ruang kepada masyarakat untuk membuat aduan jika menemukan anggota dewan Gerindra melanggar aturan serta tidak menjalankan tugas sebagai mana mestinya.
“Kalau menumukan anggota kami melanggar atauran dan tidak menjalankan tugas silahkan adukan ke kami. Kami pasti menindak lanjuti,” kata dia.
Boy mengungkapkan, pelaku reses fiktif harus diseret ke penegak hukum karena perbuatan itu sudah termasuk tindak pidana korupsi. Perbuatan itu, tegas dia, sangat memalukan.
“Saya sepakat, pelaku reses fiktif harus diproses secara hukum. Ini sudah memalukan dan sepertinya memang berlangsung sejak lama,” katanya.
Informasi yang kami himpun, reses fiktif dilakukan sejumlah anggota dewan dari lintas fraksi dan tidak menutup kemungkinan anggota fraksi Gerindra ikut terlibat.
Tujuannya adalah untuk mengakali dana reses yang telah dianggarkan pemerintah. (Baca; Wali Kota Bekasi: Yang Namanya Reses Fiktif Ya Pidana)
Sesuai dengan ketentuan, anggota dewan Kota Bekasi menjalani reses sebanyak 3 kali dalam setahun. Setiap reses, mereka dibekali anggaran sebesar Rp 18 juta.
Di Kota Bekasi, reses dilakukan sepanjang 11 sampai 15 Maret 2016. Sesuai aturan, anggota dewan harus melakukan 5 kali kegiatan selama masa reses.
Modus yang dilakukan sejumlah anggota dewan itu beragam, dari mulai membuat absensi fiktif peserta reses hingga memanipulasi laporan keuangan.
(Baca: Modus Reses Fiktif ala Anggota Dewan Kota Bekasi)
“Bukan karena malas, tapi memang mereka mau mengakali uang receh. Lumayan kan kalau setiap masa reses dapat beberapa juta,” kata sumber kami, yang juga anggota dewan. (Ical)
(Ical)