Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Bekasi sentil kinerja KPU Kota Bekasi. Kritik tersebut muncul merespon kejadian kurangnya surat suara pada hari pencoblosan 14 Februari 2024 lalu.
Ketua DPD PKS Kota Bekasi, Heri Koswara dengan tegas mempertanyakan profesionalitas KPU selaku penyelenggara pemilu. Bahkan pihaknya menyayangkan hal tersebut bisa terjadi.
“Pemilu ini sudah beberapa kali digelar, tapi kenapa hal semacam ini bisa terjadi. Ini sangat disayangkan karena jumlah surat suara yang kurang banyak,” kata dia.
Menurutnya, berdasarkan data yang dikumpulkan partainya, tercatat ada 2.400 surat suara kurang. Surat suara kurang ini merupakan surat suara untuk calon DPRD Provinsi Jawa Barat.
Sedang sebarannya berada di 6 TPS di RW 036 Kelurahan Bojong Rawalumbu. Total kekurangan sebanyak 600 surat suara, di mana masing-masing TPS terjadi kekurangan sebanyak 100 lembar.
Selanjutnya ada di 18 TPS di 3 RW di Kelurahan Mustikajaya yakni RW 024, 029, 031. Total suara suara kurang sebanyak 1.800 dengan jumlah surat suara kurang 100 lembar di masing-masing TPS.
“Dengan terjadinya hal ini, tentu masyarakat sangat dirugikan. Mereka tidak bisa menyampaikan suaranya terhadap calon legislatif yang akan mereka pilih,” kata dia.
Atas kejadian tersebut, pihaknya meminta KPU Kota Bekasi bisa melakukan pemungutan suara lanjutan. Hal ini agar tidak menjadi preseden buruk bagi penyelenggaraan pemilu.
“Harus segera difasilitasi hak masyarakat untuk memilih. Jangan sampai menjadi preseden buruk,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.
Sementara itu Ketua KPU Kota Bekasi, Ali Syaifa mengatakan, pemungutan suara lanjutan di sejumlah TPS berpotensi digelar. Namun hingga kini, pihaknya masih terus melakukan pendataan.
“Kita masih terus melakukan pendataan bagaimana potensi pemungutan suara lanjutan. Prinsipnya semua sudah diatur dalam regulasi pemilu, ini upaya kami melindungi hak memilih warga,” kata dia.
*Foto : Tahapan pemungutan dan penghitungan suara di salah satu TPS di Kota Bekasi.